Senin, 29 September 2025

Ekonom: Kemampuan Mendistribusikan BBM Hingga Wilayah Terpencil Jadi Kunci Ketahanan Energi

Kontribusi Pertamina terhadap negara bukan sekadar pajak, dividen dan PNBP yang per Juli 2025 mencapai Rp225,6 triliun.

|
Tribunnews.com/HO
KETAHANAN ENERGI - Kontribusi Pertamina terhadap negara bukan sekadar pajak, dividen dan PNBP yang per Juli 2025 mencapai Rp225,6 triliun. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemampuan Pertamina menjaga ketahanan energi menjadikannya sebagai powerhouse, yakni  BUMN dengan peran kuat dan signifikan dalam perekonomian nasional.

Demikian disampaikan ekonom senior sekaligus Associate Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Ryan Kiryanto di Jakarta hari ini, Rabu (24/9/2025).

”Hanya Pertamina yang mampu mendistribusikan BBM dan LPG hingga ke wilayah remote yang sangat terpencil.  Hal ini menjadi penggerak ekonomi baik di tingkat nasional maupun daerah,” kata Ryan yang merupakan lulusan S2 Universitas Indonesia tersebut.

Upaya tersebut, sambungnya, dilakukan demi menjaga ketahanan energi nasional, meski banyak wilayah pelosok yang sebenarnya sangat tidak menguntungkan dari sisi ekonomi.

Baca juga: Pertamina Patra Niaga Pastikan Stok BBM Tiba Hari Ini, Siap Perkuat Kolaborasi dengan BU Swasta

”Melalui jaringan Pertamina hingga ke pelosok, baik dioperasikan sendiri maupun kerja sama dengan pihak ketiga. Hal itu ikut menjadi ’pelumas’ bagi kegiatan ekonomi. Itu penting. Misalnya di daerah luar Jawa, Kalimantan, Halmahera, di situ tidak ada SPBU asing, yang ada hanya Pertamina. Itu kan perannya top,” lanjutnya.

Tanpa hal di atas, Ryan menyebut, roda ekonomi di berbagai wilayah bisa jadi akan tersendat.

”Mungkin tambang-tambang di luar Jawa tidak bisa beroperasi. Mereka banyak menggunakan solar produksi Pertamina. Belum lagi kapal-kapal laut, tongkang-tongkang, termasuk tugboat-tugboat yang membawa batubara,” urainya.

Dengan demikian, Ryan menyebut, kontribusi BUMN energi itu terhadap negara bukan sekadar pajak, dividen dan PNBP yang per Juli 2025 mencapai Rp225,6 triliun.

Lebih dari itu, hal tersebut juga bagian dari menjaga ketahanan energi sekaligus menggerakkan roda ekonomi, yang memiliki efek domino bagi masyarakat.

Upaya mendistribusikan energi hingga pelosok terus digenjot perusahaan pelat merah tersebut, termasuk di antaranya, dengan memperluas titik distribusi BBM dan LPG.

Hingga 2025, titik distribusi BBM telah mencapai 15.345 titik dan pangkalan LPG sebanyak 269.096 titik di 38 Provinsi seluruh Indonesia.

Sebagaimana disampaikan sebelumnya oleh Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, Pertamina memang terus memastikan ketersediaan energi yang terjangkau bagi masyarakat. Termasuk dengan menjangkau titik-titik  tersulit seperti wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

“Kami terus berupaya menyalurkan energi hingga daerah terpencil (remote area). Pertamina menggunakan berbagai moda transportasi, baik darat, laut dan udara," katanya. 

 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan