Pengamat Apresiasi Menkeu Purbaya Guyur Rp200 Triliun ke 6 Bank, Tapi Ingatkan Jangan Jor-joran
Untuk saat ini, Pengamat belum bisa menilai apakah langkah yang diambil Purbaya untuk dorong perekonomian rakyat bergerak itu sudah tepat atau belum.
Telisa mengatakan, hal tersebut bisa dicegah apabila Bank Indonesia (BI) menjalankan tugas macroprudential policy atau menjaga stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan dengan memantau dan mengendalikan risiko sistemik yang berlebih.
"Kita kan takut nih kayak Subprime mortgage dan lain-lain ya, itu ada Speculative bubble di credit market dan seterusnya. Di situ tugas dari Bank Indonesia sendiri untuk menjalankan macroprudential policy untuk mengerem apabila terjadi overheat (berlebihan), jadi jangan sampai terjadi overheat," paparnya.
Telisa pun memberikan saran kepada Purbaya agar kebijakan ini bisa dilakukan secara bertahap, supaya bisa dievaluasi satu per satu sehingga meminimalisir dampak negatif dan tidak menyebabkan inflasi atau kenaikan harga barang dan jasa secara terus menerus.
"Sarannya adalah kebijakan ini nanti bisa dilakukan secara bertahap atau staging. Jadi, lihat dulu, evaluasi dulu. Jadi, jangan langsung gitu loh, break gitu ya, ada staging-nya dulu."
"Mungkin pertama Rp50 T dulu ke beberapa bank gitu kan. Nanti dilihat lagi di fase pertama, nanti apa evaluasinya, karena nanti kita akan evaluasi. Jangan sampai tadi ini creates inflation atau meng-create ketidakpastian yang kemudian itu malah ada dampak negatifnya untuk kita," jelas Telisa.
Meski kebijakan ini sudah dibuat dengan sedemikian rupa oleh Menkeu, Telisa tetap berharap, Purbaya bisa membuka ruang diskusi dengan para ekonom, pengusaha, dan masyarakat agar bisa mendapatkan berbagai masukan terkait program tersebut.
Sehingga, kebijakan ini ke depannya bisa diterapkan dengan baik dan mendapat dukungan dari masyarakat.
"Komunikasi kebijakan sih harapannya nanti Pak Menteri baru juga ada forum-forum kepada para ekonom, pengusaha, dan masyarakat untuk bisa memberikan masukan."
"Karena kan dari level policy making ya, ini sudah bagus gitu, tetapi akan lebih bagus lagi kalau ada masukan-masukan sehingga itu kemudian implementable dan kemudian juga ada sense of belonging dari masyarakat untuk mensukseskan program ini," kata Telisa.
Purbaya Sebut Inflasi Masih Aman
Purbaya menilai kebijakannya tersebut masih aman dari inflasi, karena pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini berada di kisaran 5 persen, yakni jauh di bawah ambang batas yang bisa memicu inflasi tinggi.
“Kita masih jauh dari inflasi. Jadi kalau saya injek stimulus ke perekonomian, seharusnya tidak memicu kenaikan harga signifikan,” katanya, dikutip dari Surya.co.
Sejak krisis keuangan, Purbaya mengatakan, Indonesia belum pernah mencatat pertumbuhan di atas 6,5 persen.
Dengan ini, artinya, ruang untuk mendorong ekonomi lebih cepat masih terbuka tanpa menimbulkan risiko inflasi berlebihan.
Purbaya pun mengatakan, jika kebijakan ini terbukti berhasil menggerakan ekonomi, dia menyatakan bahwa strategi serupa akan terus dilanjutkan.
Pemerintah berharap aliran dana langsung ke masyarakat akan menstimulasi aktivitas ekonomi dan meningkatkan penyerapan kredit di sektor riil.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.