FI Asia & Vitafoods Asia 2025 di Bangkok Thailand, Pameran Inovasi Bahan Pangan dan Kesehatan
Pasar suplemen makanan Thailand tahun 2025 diproyeksikan tumbuh pada kisaran 7–9 persen mencapai 90 miliar baht.
Penulis:
Adi Suhendi
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Thailand akan menjadi pusat perhatian bagi pelaku industri makanan dan kesehatan global lewat pameran FI Asia (Food Ingredients Asia) dan Vitafoods Asia 2025.
Ribuan pelaku industri, mulai dari produsen hingga pakar nutrisi global, akan berkumpul di Queen Sirikit National Convention Center, Bangkok, Thailand pada 17-19 September 2025.
Acara yang diselenggarakan Informa Markets ini menargetkan lebih dari 30.000 pelaku industri, mulai dari produsen, pembeli, hingga pakar nutrisi, untuk bertemu, berbagi pengetahuan, dan memperluas pasar.
Fi Asia adalah pameran bahan baku makanan dan minuman terbesar di Asia Tenggara, mengumpulkan pemasok, distributor, dan produsen bahan baku makanan dan minuman dari seluruh dunia.
Baca juga: Cetak Sejarah Baru, Lembaga Pangan Dunia Prediksi Produksi Beras Indonesia Capai 35,6 Juta Ton
Sementara Vitafoods Asia adalah pameran perdagangan terkemuka yang fokus pada industri nutraceutical di Asia. Acara ini menghubungkan para pelaku industri, memberikan informasi, dan menginspirasi untuk membentuk masa depan kesehatan gizi global.
Kedua pameran internasional ini ditujukan untuk mendorong inovasi, memperkuat kolaborasi, dan menciptakan peluang bisnis baru bagi perusahaan di Thailand dan kawasan ASEAN.
Inovasi yang akan ditampilkan dalam pameran industri makanan dan kesehatan ini meliputi protein alternatif berbasis tumbuhan dan mikroorganisme, ekstrak herbal khusus, serta teknologi produksi berkelanjutan.
Regional Portfolio Director ASEAN Informa Markets Rungphech Chitanuwat mengungkap pasar suplemen makanan Thailand tahun 2025 diproyeksikan tumbuh pada kisaran 7–9 persen mencapai 90 miliar baht.
"Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya permintaan produk kesehatan preventif, khususnya yang mendukung imunitas, fungsi kognitif, dan kesehatan kulit," kata Rungphech dalam keterangannya, Rabu (10/9/2025).
Menurutnya, Thailand memiliki keunggulan kompetitif berupa pasokan bahan baku yang melimpah serta pengetahuan tradisional yang memungkinkan bisnis lokal menciptakan produk unik.
Selain itu, kualitas produksi yang sesuai standar internasional juga menambah daya saing nasional dari Negeri Gajah Putih tersebut.
Di samping sejumlah keunggulan, Thailand pun memiliki beberapa tantangan di antaranya tingginya biaya teknologi serta persaingan ketat dari perusahaan asing.
"Untuk memperkuat daya saingnya, diperlukan akses yang lebih luas terhadap inovasi dan integrasi ke dalam jaringan global," ucapnya.
Karena itu, FI Asia & Vitafoods Asia 2025 akan menjadi katalis utama dalam membuka dan mengembangkan potensi Thailand di sektor kesehatan dan nutrisi. Pameran ini akan menyediakan platform penting bagi bisnis Thailand untuk terkoneksi dengan teknologi mutakhir dan bahan inovatif.
Dari Dapur Dunia Jadi Pusat Inovasi Bahan Pangan Asia
Seleksi Duta Muda BPJS Kesehatan bagi Pelajar SMA/SMK Sederajat, Daftar di Kantor Cabang Terdekat |
![]() |
---|
Fakta Kegagalan Timnas Indonesia ke Piala Asia U23 2026: Perempat Finalis yang Paling Tragis |
![]() |
---|
Klasemen Akhir Runner-up Terbaik: China Teratas, Indonesia Tak Lebih Baik dari Filipina & Kamboja |
![]() |
---|
Daftar 16 Tim yang Lolos ke Piala Asia U23 2026: Timnas Indonesia Gagal, ASEAN Kirim 2 Wakil |
![]() |
---|
Pengadilan Thailand Putuskan Thaksin Shinawatra Jalani Hukuman Penjara Satu Tahun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.