Senin, 29 September 2025

Indonesia Dorong Investasi Digital di Forum APEC Korea Selatan

Indonesia menghadiri forum Asia-Pacific Economic Cooperation Second Investment Experts’ Group (IEG2) pada 7–8 Agustus 2025 di Incheon, Korea Selatan

handout
FORUM APEC - Delegasi Indonesia di forum Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) Second Investment Experts’ Group (IEG2) yang berlangsung pada 7–8 Agustus 2025 lalu di Incheon, Korea Selatan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terus memperkuat diplomasi investasi Indonesia di dunia internasional.

Salah satunya melalui partisipasi aktif dalam forum Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) Second Investment Experts’ Group (IEG2) yang berlangsung pada 7–8 Agustus 2025 lalu di Incheon, Korea Selatan.

Forum APEC adalah wadah kerja sama ekonomi regional yang terdiri dari 21 negara anggota di kawasan Asia-Pasifik. Negara-negara anggota APEC di antaranya adalah Australia, Kanada, Amerika Serikat, China, hingga Rusia.

Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia berperan aktif dalam dua agenda utama:

Pertama, penyusunan Handbook Komitmen Investasi APEC Bersama Australia, Indonesia mempresentasikan perkembangan Phase IV of the APEC Investment Commitment Handbook Project.

Proyek ini bertujuan memperkuat pemahaman pejabat pemerintah mengenai kewajiban dalam perjanjian investasi internasional serta memberikan panduan mitigasi risiko ketidakpatuhan yang dapat memengaruhi iklim investasi nasional.

Kedua, intervensi Strategis dalam Agenda WTO IFDA Delegasi Indonesia turut memberikan intervensi pada agenda Investment Facilitation for Development Agreement (IFDA) yang diinisiasi oleh World Trade Organization (WTO).

Dalam kesempatan ini, Indonesia juga mempromosikan pelaksanaan Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025 sebagai wujud komitmen terhadap investasi berkelanjutan.

Prof. Dr. Tirta Nugraha Mursitama, Ph.D., Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal BKPM, menegaskan pentingnya handbook tersebut sebagai panduan implementasi kewajiban internasional secara tepat.

“Hal ini akan membantu Indonesia menciptakan iklim investasi yang sehat dan berkelanjutan guna mendukung tujuan pembangunan ekonomi kita,” ujarnya dalam keterangan yang diterima, Sabtu (6/9/2025).

Baca juga: Kisah Menempuh Perjalanan 39 Jam Meliput KTT APEC 2024 di Peru: Harus Konsumsi Obat Tidur

Tirta menegaskan, keterlibatan Indonesia dalam forum APEC IEG2 merupakan langkah strategis dalam memperkuat posisi Indonesia di agenda investasi global serta membuka peluang kolaborasi yang lebih luas di kawasan Asia Pasifik.

Salah satu agenda utama dalam pertemuan ini adalah workshop bertajuk Investment Facilitation in the Digital Age, yang diselenggarakan oleh APEC bekerja sama dengan OECD, UNCTAD, dan World Economic Forum (WEF). Diskusi dalam workshop ini mencakup:

Tren global investasi asing langsung (FDI) di era digital, termasuk tantangan regulasi dan infrastruktur.

Peluang kebijakan untuk mempermudah aliran investasi digital lintas negara dan menciptakan ekosistem investasi yang efisien.

Baca juga: Di KTT APEC Peru Presiden Prabowo Desak Perdagangan Antar-Negara yang Lebih Adil

Kontribusi sektor swasta, termasuk Google Korea, IBM Korea, Yanolja, dan Nearthlab, dalam mendukung regulasi yang adaptif terhadap perkembangan teknologi digital.

Dalam arahannya, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, meminta jajarannya memperbaiki iklim investasi nasional dan memperkuat posisi Indonesia sebagai penggerak utama dalam agenda investasi regional.

 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan