Perkuat Rantai Pasok Bisa Atasi Kelangkaan Gula Putih di Pasar
Indonesia menghadapi banyak kendala dalam pengelolaan komoditi gula pasir seperti ketergantungan impor, fluktuasi harga, dan distribusi.
Penulis:
Eko Sutriyanto
Editor:
Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia masih menghadapi banyak kendala dalam pengelolaan komoditi gula pasir seperti ketergantungan impor, fluktuasi harga, dan distribusi yang belum merata.
Di kota besar pasokan relatif lancar, namun di daerah harga lebih tinggi akibat rantai distribusi panjang dan biaya logistik mahal. Perbedaan harga antarwilayah ini kerap menimbulkan keresahan, terutama menjelang hari besar keagamaan ketika permintaan meningkat.
Ketua Koperasi Kana Jonathan Danang Wardhana, menilai solusi atas persoalan ini adalah memperkuat rantai pasok dan distribusi gula putih melalui kolaborasi erat antara pemerintah dan koperasi.
“Untuk menjaga stabilitas harga gula putih, kolaborasi pemerintah dan koperasi perlu diperkuat. Karena itu, kami menjalin kemitraan strategis dengan ratusan Kopdes Merah Putih,” ujar Jonathan saat peluncuran Program Koperasi Manis: Membangun Jaringan Distribusi Gula Putih untuk Ketahanan Pangan Nasional di Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (4/9/2025).
Menurutnya, program ini bukan hanya peluncuran produk baru, tetapi strategi besar memperkuat distribusi gula nasional.
“Kebijakan pemerintah lahir dari pemikiran matang. Kami harus berkontribusi melalui langkah nyata seperti ini,” tegasnya.
Jonathan menambahkan, kerja sama ini merupakan bentuk gotong royong memperkuat ketahanan pangan sekaligus mendukung program pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Tahap awal program dipusatkan di Sidoarjo, yang dipilih karena dekat dengan jalur distribusi utama. Produk disiapkan dalam dua varian: karung 50 kg untuk industri dan koperasi besar, serta kemasan ritel 1 kg untuk rumah tangga.
Selain itu, sistem konsinyasi dengan pembayaran tempo diperkenalkan agar koperasi desa tidak terbebani modal besar.
“Dengan konsinyasi, modal lebih fleksibel dan distribusi bisa dipercepat,” jelas Rudi Irwanto, Ketua Kopdes Merah Putih Kramat Temenggung.
Menurut Kartawi, Ketua Kopdes Merah Putih Kupang, skema ini juga memperluas ruang gerak koperasi dalam memenuhi kebutuhan anggota dan masyarakat.
Baca juga: Mendagri Instruksikan Pemda Awasi Harga Cabai, Gula Pasir hingga Telur Ayam yang Terus Naik
Jonathan menegaskan, “Dengan distribusi efisien dan kemitraan solid, Koperasi Manis diharapkan tidak hanya menguntungkan masyarakat, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi di seluruh Indonesia.”
Inisiatif lokal ini sejalan dengan agenda pemerintah memperkuat ketahanan pangan. Distribusi yang lebih efisien diyakini mampu menekan harga, meratakan ketersediaan, serta secara bertahap mengurangi ketergantungan pada impor.
Selain memberi manfaat bagi konsumen, pola kolaborasi dengan koperasi desa juga membuka peluang usaha lebih luas bagi petani dan anggota koperasi. Model ini bahkan berpotensi diperluas ke berbagai daerah untuk memperkuat rantai pasok gula putih nasional.
Baca juga: Pembelian Gula Pasir di Toko Ritel Dibatasi, Aprindo Ungkap Penyebabnya
Pemerintah sendiri menargetkan swasembada gula nasional dipercepat. Kementerian Pertanian telah menyusun Roadmap Swasembada Gula dengan target swasembada konsumsi pada 2028 dan swasembada total, termasuk kebutuhan industri dan bioetanol, pada 2030.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan target itu akan diupayakan tercapai lebih cepat berkat dukungan penuh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
“Kalau penjualan dibenahi agar petani untung, mereka pasti terus menanam. Karena itu hilirisasi harus didorong agar distribusi dan harga lebih adil,” ujar Amran.
Kadin DKI Jakarta Dorong Pebisnis Garap Pasar Jepang, Pelajari Dulu Regulasinya |
![]() |
---|
Bawa Contoh Gula ke Persidangan, Tom Lembong: 'Iseng' |
![]() |
---|
Dampak Penutupan Selat Hormuz Terhadap Industri Petrokimia Hingga Otomotif serta Pasokan Bahan Baku |
![]() |
---|
Presdir TMMIN: Sektor Logistik Pegang Peran Penting dalam Kelancaran Rantai Pasok |
![]() |
---|
Hadapi Tantangan Ekonomi Global, Rantai Pasok Industri Nasional Perlu Diperkuat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.