JICT Terapkan Terminal Booking System di Tanjung Priok, Dorong Efisiensi Logistik Nasional
JICT resmi menerapkan Terminal Booking System (TBS) bersama seluruh terminal peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok
Penulis:
Eko Sutriyanto
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Jakarta International Container Terminal (JICT) resmi menerapkan Terminal Booking System (TBS) bersama seluruh terminal peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Minggu (17/8/2025) lalu.
Sistem terbaru ini diharapkan menjadi terobosan untuk meningkatkan efisiensi logistik nasional, mengurangi antrean, serta memangkas biaya tinggi yang selama ini menjadi hambatan daya saing Indonesia.
Direktur Utama JICT Ade Hartono, menegaskan penerapan TBS merupakan tonggak penting dalam perjalanan transformasi logistik nasional.
Baca juga: SP JICT Desak Reformasi Tata Kelola Pelabuhan: Jangan Hanya Jadi Sumber Likuiditas
“Dengan TBS, kita membebaskan logistik dari antrean panjang, waktu tunggu yang tidak pasti, dan biaya tinggi. JICT jadi pelopor layanan yang lebih tertib, modern, dan efisien,” ujar Ade dalam keterangan tertulis, Rabu (20/8/2025).
Jadwal Pasti, Kurangi Kemacetan Terminal
Melalui TBS, setiap kendaraan pengangkut peti kemas kini memiliki jadwal pasti saat masuk terminal.
Langkah ini dinilai efektif menekan potensi kemacetan dan memangkas waktu tunggu truk secara signifikan.
Baca juga: Earth Hour 2025, JICT Padamkan Lampu Selama Selama Satu Jam
“Bagi pengguna jasa, TBS memberi kepastian. Bagi operator pelabuhan, sistem ini menghadirkan tata kelola yang lebih teratur. Dan bagi Indonesia, langkah ini mendukung upaya menurunkan biaya logistik nasional yang selama ini menjadi kendala daya saing,” tambah Ade.
Simbol Inovasi di Hari Kemerdekaan
Peluncuran TBS yang bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI memiliki makna simbolis. Tidak hanya memperingati sejarah, tetapi juga menandai langkah maju bangsa melalui inovasi logistik.
JICT menegaskan komitmennya untuk terus mendukung kebijakan pemerintah dan memperkuat kolaborasi dengan regulator, operator pelabuhan, hingga pelaku usaha logistik agar sistem ini berjalan optimal.
Baca juga: Jadi Pelabuhan Tersibuk di Indonesia, Volume Peti Kemas JICT 2,2 Juta TEUS di 2024
Sebagai terminal peti kemas terbesar dan tersibuk di Indonesia, JICT menempatkan keberhasilan implementasi TBS sebagai bagian dari tanggung jawab nasional.
“Kami percaya, keberhasilan TBS tidak hanya ditentukan oleh teknologi, tetapi juga oleh komitmen, koordinasi, dan konsistensi semua pihak. Inilah langkah bersama untuk membangun logistik Indonesia yang lebih tangguh,” pungkas Ade.
Pakar Logistik Usulkan Pilot Project Zero ODOL di Wilayah Tertentu |
![]() |
---|
Green Logistics, JBL Belanja 500 Unit Truk Listrik untuk Perkuat Rantai Pasok FMCG |
![]() |
---|
Dukung Pelabuhan Ramah Lingkungan, Investor Tinjau Pembangunan Fasilitas OPS PT EPI di Tanjung Priok |
![]() |
---|
INSA Dorong Kondusivitas Demi Kelancaran Logistik Nasional |
![]() |
---|
Tahun Ini Industri Logistik Diproyeksi Tumbuh 10 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.