Kemudahan Akses dan Skema Pembiayaan Jadi Daya Tarik Membeli Rumah
Program pembiayaan melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR) masih menjadi pilihan mayoritas masyarakat Indonesia.
Penulis:
Eko Sutriyanto
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Membeli rumah tidak hanya soal kebutuhan tempat tinggal, tetapi juga menjadi keputusan investasi jangka panjang.
Sejumlah faktor kini menjadi daya tarik utama masyarakat dalam memutuskan membeli hunian, mulai dari kemudahan pembiayaan, bunga kompetitif, hingga fasilitas kawasan yang terus berkembang.
Praktisi properti, Rubby Agustianto mengatakan, program pembiayaan melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR) masih menjadi pilihan mayoritas masyarakat Indonesia.
Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan, 73,06 persen pembelian rumah primer dilakukan melalui KPR, dengan nilai KPR nasional yang tumbuh 7,81% pada semester I 2025.
Baca juga: Kawasan Canggu Geliatkan Industri Properti di Bali
Kondisi ini menegaskan bahwa skema pembiayaan ringan dengan bunga kompetitif semakin dibutuhkan oleh calon pembeli.
Selain itu, infrastruktur kawasan menjadi faktor yang sangat memengaruhi minat.
"Akses transportasi massal, ketersediaan ruang terbuka hijau, serta fasilitas penunjang seperti pusat kuliner dan sarana ibadah, kerap menjadi pertimbangan utama konsumen sebelum memilih hunian," kata Rubby dalam keterangannya, Selasa (19/8/2025).
Dikatakannya, hunian yang terintegrasi dengan Transit Oriented Development (TOD) juga dinilai lebih prospektif karena memudahkan mobilitas ke pusat kota.
Rubby mengatakan bahwa tren masyarakat saat ini lebih banyak mengutamakan hunian yang praktis, modern, namun tetap terjangkau.
“Kami optimistis minat membeli rumah akan terus meningkat, terutama dengan hadirnya kemudahan pembiayaan dan dukungan infrastruktur kawasan yang semakin lengkap,” ujar Head of Marketing Kota Podomoro Tenjo ini.
Tidak hanya untuk kebutuhan tempat tinggal, faktor nilai investasi juga semakin diperhitungkan.
Kawasan yang berkembang pesat umumnya mengalami kenaikan harga tanah dan properti secara konsisten, sehingga pembelian rumah saat ini bisa menjadi aset jangka panjang yang menjanjikan.
Dengan kombinasi kemudahan KPR, fasilitas kawasan yang memadai, serta potensi nilai investasi yang terus tumbuh, daya tarik membeli rumah kini tidak hanya dilihat dari sisi kebutuhan hunian, tetapi juga sebagai strategi finansial yang menguntungkan.
Melihat fakta inilah, pihaknya menggelar program KPR Hunt 2025 yang jadi momentum untuk merespons tingginya minat masyarakat terhadap hunian terintegrasi dengan fasilitas memadai.
"Kami optimistis KPR Hunt akan menjadi momentum positif mendorong penjualan," katanya.
Peran Satu Tersangka Penculikan-Pembunuhan Kacab Bank BUMN yang Masih Buron, Total Ada 16 Tersangka |
![]() |
---|
Pelaku Hendak Kuras Rekening Dormant, Kacab Bank BUMN Mulanya Akan Dibawa ke Safe House |
![]() |
---|
Dijanjikan Rp100 Juta, Dua Oknum TNI yang Terlibat Kasus Penculikan Kacab Bank BUMN dari Kopassus |
![]() |
---|
Tersangka EG Masih Buron, Perannya Membuntuti Kacab Bank BUMN Ilham Pradipta |
![]() |
---|
Didik J Rachbini: Penempatan Rp 200 Triliun Uang Pemerintah ke Bank Himbara Langgar Undang-undang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.