Senin, 29 September 2025

Industri Alkes Mulai Gunakan Teknologi Ini untuk Deteksi Dini Kanker

Industri alat kesehatan mulai menggunakan teknologi blood-based microRNA & multi-omics test untuk mendeteksi dini penyakit kanker.

dok.
INDUSTRI ALKES - Industri alat kesehatan mulai menggunakan teknologi blood-based microRNA & multi-omics test untuk mendeteksi dini kanker dengan prevalensi dan mortalitas tinggi di Indonesia. 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industri alat kesehatan mulai menggunakan teknologi blood-based microRNA & multi-omics test untuk mendeteksi dini kanker dengan prevalensi dan mortalitas tinggi di Indonesia.

Direktur Utama PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK) Yoshua mengatakan, untuk kebutuhan kesehatan nasional, pihaknya berkolaborasi dengan Mirxes Pte Ltd. untuk menghadirkan diagnostik deteksi kanker, serta kanker lambung, paru-paru, kolorektal, hati, payudara, ovarium, pankreas, dan prostat.

"Dengan metode berbasis miRNA yang saat ini belum ada di Indonesia," ujarnya di Jakarta, Selasa (19/8/2025).

CHEK selama ini dikenal sebagai perusahaan distributor alat kesehatan dan diagnostik.

Dengan metode microRNA & multi-omics test, lanjutnya, risiko atau kemungkinan adanya kanker dapat terdeteksi bahkan sebelum memasuki stadium satu.

"Akibat keterlambatan diagnosis, banyak pasien baru diketahui mengidap kanker pada stadium lanjut, ketika harapan hidup sudah sangat terbatas," katanya.

Pihaknya akan berfokus pada inovasi produk dan perluasan distribusi ke lebih banyak wilayah di seluruh Indonesia. Dari sisi bisnis, Ia meyakini seiring hadirnya inovasi ini dapat meningkatkan pertumbuhan pendapatan perseroan sebesar 20 persen.

Baca juga: Ekspansi ke Pasar Regional, Anak Usaha MDLA Ekspor Alkes ke Kamboja dan Timor Leste

"Kami membuka pintu bagi lebih banyak investor untuk bergabung dengan kami dalam mentransformasi industri alat kesehatan di Indonesia,” ujar Yoshua.

Baca juga: Perusahaan Alkes Ini Catat Penjualan Rp 240,44 Miliar di Kuartal I 2025

Melansir laporan World Health Organization (WHO) 2022, Indonesia mencatatkan lebih dari 350.000 kasus baru kanker per tahun, dengan tingkat mortalitas mencapai 70 persen atau lebih tinggi dibanding rata-rata global (60 persen), yang mana hanya 15 persen pasien kanker lambung atau paru-paru yang berhasil terdiagnosis pada stadium awal.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan