Sabtu, 4 Oktober 2025

Indonesia Gandeng Singapura Bawa UMKM Masuk Rantai Pasok Global

UMKM di Indonesia berkontribusi sekitar 60 persen terhadap PDB nasional, di mana lebih dari 64 persen UMKM tersebut dimiliki oleh perempuan.

Istimewa
INDONESIA SINGAPURA - Wakil Menteri Perdagangan RI Dyah Roro Esti melakukan pertemuan bilateral dengan Minister of State for Trade and Industry of Singapore, H.E. Gan Siow Huang, di Singapura. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan Presiden RI Prabowo Subianto dengan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong pada Juni lalu. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menindaklanjuti pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong, Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti menemui Minister of State for Trade and Industry of Singapore Gan Siow Huang.

Dari pertemuan yang dilakukan di Singapura tersebut, kedua pihak menegaskan komitmen untuk terus meningkatkan nilai perdagangan bilateral.

Bilateral merupakan istilah yang merujuk pada hubungan atau kerja sama antara dua pihak, biasanya antara dua negara.

Dalam konteks hubungan internasional, hubungan bilateral mencakup interaksi politik, ekonomi, budaya, dan keamanan yang dilakukan secara langsung dan eksklusif oleh dua negara yang saling menguntungkan.

Baca juga: Dubes Suriah Kunjungi Komisi I DPR RI, Bahas Penguatan Kerja Sama Bilateral

Kedua negara juga sepakat mendorong integrasi UMKM, khususnya milik perempuan, ke dalam rantai pasok global.

"Selain komoditas konvensional seperti petroleum oils hingga emas, saya merasa cukup penting untuk juga memperhatikan potensi UMKM," kata Roro dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (6/8/2025).

UMKM yaitu bentuk usaha ekonomi produktif yang dijalankan oleh individu, kelompok, atau badan usaha dengan skala kecil hingga menengah.

UMKM sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia karena menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Menurut Roro, kedua negara menyadari peran krusial UMKM dalam memperkuat struktur ekonomi dan mendorong pertumbuhan yang inklusif.

Ia menekankan bahwa UMKM di Indonesia berkontribusi sekitar 60 persen terhadap PDB nasional, di mana lebih dari 64 persen UMKM tersebut dimiliki oleh perempuan.

"Pemberdayaan UMKM, khususnya yang dimiliki perempuan, bukan hanya strategi ekonomi, tetapi juga bentuk komitmen sosial dalam menciptakan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan,” ucap Roro.

Sebagai bentuk konkret, Minister Gan menyampaikan bahwa Singapura telah mengembangkan SMEs Center yang berfungsi sebagai pusat pelatihan digitalisasi, kecerdasan buatan, dan pengembangan jejaring usaha.

Singapura juga menyatakan siap untuk menginisiasi jaringan UMKM perempuan antara kedua negara sebagai bagian dari upaya kolaboratif pemberdayaan ekonomi perempuan di kawasan.

Dalam mendukung kemitraan antarpelaku usaha, Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura (MTI) juga memiliki perwakilan di Surabaya yang telah aktif menjalankan program business matching.

Roro pun menyambut baik berbagai inisiatif tersebut dan menyatakan komitmen Kemendag RI untuk memperkuat kolaborasi konkret dengan MTI.

Halaman
12

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved