Semester I 2025, TINS Telah Produksi Bijih Timah Mencapai 6.997 ton
PT Timah pada semester I 2025 mencatat produksi bijih timah sebesar 6.997 ton Sn, sedangkan produksi logam mencapai 6.870 metrik ton.
Penulis:
Seno Tri Sulistiyono
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Timah Tbk (TINS) pada semester I 2025 mencatat produksi bijih timah sebesar 6.997 ton Sn (stannum), sedangkan produksi logam mencapai 6.870 metrik ton.
PT Timah merupakan anak usaha dari holding pertambangan Indonesia MIND ID merupakan produsen timah, sekaligus eksportir timah terbesar di dunia dengan wilayah operasional pertambangan dan peleburan logam timah di provinsi Bangka Belitung, Kepulauan Riau, dan Riau.
Baca juga: Tekan Dampak Negatif, BUMN Sektor Tambang Jalankan Praktik Pertambangan Hijau
Untuk penjualan logam timah domestik sebesar 8 persen dan ekspor logam timah sebesar 92?ngan 6 besar negara tujuan ekspor meliputi Jepang 20%; Korea Selatan 19%; Singapura 16%; Belanda 10%; Italia 5%; dan India 4%.
Atas hal itu, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp4,22 triliun, beban pokok pendapatan Rp3,37 triliun di semester I 2025.
Sedangkan laba bersih di semester I 2025 sebesar Rp300,07 miliar atau 93?ri target yang sudah ditentukan Perseroan yaitu Rp322,64 miliar.
Nilai aset perseroan pada semester I 2025 mencapai Rp12,33 triliun.
Baca juga: Yulisman Tegaskan Hilirisasi Harus Efisien dan Bernilai Tambah
"Perseroan terus berupaya mengoptimalkan volume produksi melalui peningkatan sumber daya dan cadangan, penambahan armada produksi dan jumlah tambang, pengamanan wilayah Izin Usaha Pertambangan, serta transformasi proses bisnis agar dapat mencapai target sebagaimana yang telah ditetapkan perseroan,“ ujar Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Timah, Fina Eliani dikutip Jumat (1/8/2025).
Menurutnya, perseroan telah menetapkan target tahun 2025 yaitu produksi bijih timah sebesar 21.500 ton Sn, produksi logam timah sebesar 21.545 metrik ton, dan penjualan logam timah sebesar 19.065 metrik ton.
Untuk mencapai target tersebut, perseroan telah menetapkan strategi pokok yang akan dilakukan yakni, peningkatan pengelolaan cadangan dan sumberdaya, kepemimpinan pasar, agresivitas produksi dan kinerja operasi.
Kemudian, penguatan hilirisasi serta industrialisasi melalui pengembangan electric vehicle dan industri energi, transformasi proses bisnis, dan pengembangan Center of Excellence dan optimalisasi portofolio.
Terdakwa Fandy Lingga Sakit, Sidang Putusan Kasus Korupsi Timah Rp 300 Triliun Ditunda |
![]() |
---|
Komjen Fadil Imran Rangkap 3 Jabatan Sekaligus: Polri, MIND ID, dan PBSI—Efektifkah? |
![]() |
---|
Adik Pengusaha Hendry Lie Dituntut 5 Tahun Penjara dan Denda Rp500 Juta di Kasus Korupsi Timah |
![]() |
---|
MIND ID Pacu Produksi Alumina 1 Juta Ton Per Tahun dari Hilirisasi Bauksit di Mempawah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.