Sabtu, 4 Oktober 2025

KKP Targetkan Kawasan Sentra Industri Garam di Rote Ndao NTT Hasilkan Produksi 2 Juta Ton

Koswara memaparkan, target produksi dari Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN) di Kabupaten Rote Ndao

Editor: Sanusi
Dennis Destryawan/Tribunnews.com
INDUSTRI GARAM - Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Koswara saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (1/8/2025). Koswara memaparkan soal target pemerinah di sektor garam. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Koswara memaparkan, target produksi dari Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN) di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Koswara mengatakan, pemerintah menargetkan dapat menghasilkan dua juta ton garam per tahun. Di mana luas lahan K-SIGN di Kabupaten Rote Ndao mencapai 10.000 hektare.

"Target kita itu sekitar 2 juta ton per tahun dari lahan seluas 10.000 hektare," terang Koswara saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (1/8/2025).

Baca juga: Perkuat Sektor Perikanan, Bupati Bogor Audiensi dengan Menteri Kelautan

Koswara menjelaskan, jika nantinya luas lahan menjadi 13.000 hektare, maka produksi garam juga akan terus meningkat dalam kurun waktu satu tahun.

"Bisa 2,6 juta ton per tahun," imbuh Koswara.

Sebelumnya, 18 Juni 2025, KKP mengumumkan peluang investasi untuk pengembangan K‑SIGN seluas lebih dari 10.000 hektare, sebagai model sentra garam nasional mendukung target swasembada garam pada tahun 2027 sesuai Perpres No. 17 Tahun 2025.

Kawasan ini memiliki karakter geografis dan iklim yang mirip dengan lokasi tambak garam kelas dunia, seperti Dampier di Australia, dengan produktivitas potensi mencapai 200 ton/ha/siklus.

Baca juga: Peringatan Hari Anak Nasional Diharapkan Perkuat Komitmen Perlindungan Anak dari Eksploitasi

Kawasan ini dipilih karena curah hujan rendah, salinitas tinggi, serta kualitas air laut yang baik, sesuai standar garam industri. 

Hingga saat ini telah dilaksanakan konsolidasi lahan untuk pembangunan K-SIGN Tahap I seluas 1.192,57 hektare (ha). Selain itu telah dilaksanakan pembahasan skema kerja sama pemanfaatan lahan pada pembangunan K-SIGN.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved