Senin, 29 September 2025

Menteri Rosan: Realisasi Investasi Triwulan II 2025 Mencapai Rp 477,7 Triliun

Terkait presentasenya, investasi di luar Jawa mendominasi dibandingkan investasi di pulau Jawa.

Nitis/Tribunnews
REALISASI INVESTASI TRIWULAN II - Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, realisasi investasi triwulan II 2025 sebesar Rp 477,7 triliun atau setara 25,1 persen dari target Rp 1.905,6 triliun. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, realisasi investasi triwulan II 2025 sebesar Rp 477,7 triliun atau setara 25,1 persen dari target Rp 1.905,6 triliun.

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani mengatakan, dari total investasi yang masuk di triwulan II 2025, telah berhasil menciptakan lapangan kerja sebanyak 665.764 orang.

"Ini adalah pencapaian pada realisasi investasi triwulan II kita lihat angkanya Rp 477,7 triliun, ini ada peningkatan 11,5 persen dari tahun sebelumnya kalau kita bandingkan year on year yang mana tahun tahun sebelumnya Rp 468,4 triliun," kata Rosan saat Konferensi Pers di BKPM, Selasa (29/7/2025).

Baca juga: Terkesan dengan Kepemimpinan Prabowo, Bos Forbes Apresiasi Soal Pemberantasan Korupsi dan Deregulasi

Kontribusi penanaman modal dalam negeri (PMDN) pada triwulan II 2025 justru mendominasi, dibandingkan penanaman modal asing (PMA).

Tercatat, PMDN sebesar Rp 275,5 triliun atau setara 57,7 persen dari target.

Sedangkan PMA sebesar Rp 202,2 triliun atau 42,3 persen dari target. Menurut Rosan capaian ini menandakan bahwa investasi dalam negeri cukup baik. 

Terkait presentasenya, investasi di luar Jawa mendominasi dibandingkan investasi di pulau Jawa.

Investasi di pulau Jawa sebesar Rp 237,5 triliun atau 49,7 persen. Sedangkan investasi di luar Jawa Rp 240,2 triliun atau 50,3 persen dari target.

"Alhamdulilah yang kita harapkan memang investasi ini, lebih merata ke semua daerah. Sehingga pertumbuhan ataupun sektor-sektor baru pe baru termasuk penciptaan lapangan kerja makin menyebar," tutur Rosan.

Daerah utama yang menjadi lokasi realisasi investasi PMA dan PMDN adalah Jawa Barat sebesar Rp 72,5 triliun atau 15,2 persen dari total realisasi. Posisi kedua yakni DKI Jakarta sebesar Rp 71,1 triliun atau 14,9 persen dari total.

Posisi ketiga yakni Jawa Timur sebesar Rp 38,6 triliun dengan proporsi 8,1 persen, posisi keempat Sulawesi Tengah sebesar Rp 31,6 triliun dan terakhir Banten sebesar Rp 29,7 triliun.

Alasan PMA turun 

Realisasi PMA triwulan II sebesar Rp 202,2 triliun atau turun 6,95 persen dibandingkan tahun 2024 sebesar Rp 217,3 triliun. 

Rosan mengatakan, persaingan untuk menarik investasi kian meningkat bahkan setelah adanya kebijakan dari pemerintah Amerika Serikat (AS), yang ingin menarik investasinya kembali ke AS.

"Makin meningkat, makin tinggi saat bersamaan banyak kebijakan-kebijakan termasuk AS saja inging menarik investasinya kembali ke AS. Dan ini yang kita juga harus navigasikan secara baik dan benar.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan