Jumat, 3 Oktober 2025

Melihat dari Dekat Proses Pengolahan Nikel di Pabrik PT IMIP Morowali 

Melalui proses peleburan, nikel dapat diekstraksi menjadi berbagai macam produk peralatan rumah tangga, bodi mobil hingga tangki bahan bakar.

Penulis: willy Widianto
Editor: Choirul Arifin
Tribunnews/Willy Widianto
SUHU TINGGI - Proses pemanasan dan peleburan nikel yang sudah siap menjadi stainless steel di pabrik PT IMIP Morowali. Di tahapan ini bentuk stainless steel masih berupa balok ukuran panjang, setelah itu kemudian dipotong menjadi lembaran-lembaran gulungan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nikel adalah salah satu jenis logam serba bisa. Melalui proses peleburan, nikel dapat diekstraksi menjadi berbagai macam produk peralatan rumah tangga, bodi mobil hingga tangki bahan bakar.

Tribunnews sempat mengikuti agenda visit media ke PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Sulawesi Tengah. Salah satu kunjungannya adalah mengintip proses peleburan nikel.

Proses tersebut meliputi pengolahan bijih nikel hingga menghasilkan produk akhir seperti feronikel, nikel pig iron hingga nikel matte. Awal proses peleburan nikel dimulai dari bijih saprolit.

Bijih saprolit adalah jenis bijih nikel yang terbentuk dari proses pelapukan kimiawi batuan dasar. Bijih ini memiliki ciri khas kandungan nikel yang lebih tinggi dibandingkan bijih limonit, umumnya sekitar 1,5 persen hingga 3 persen.

Peleburan bijih nikel diawali oleh tungku smelter bersuhu sangat tinggi dan sangat menantang serta penuh risiko. 

Di ruang kontrol tersebut banyak operator yang memantau layar monitor yang terpampang di meja masing-masing. Tahapan peleburan di smelter merupakan tahap yang sangat krusial sebab kandungan air harus dipastikan benar-benar nol persen.

"Kalau ada satu persen saja kandungan air bisa muncul ledakan. Karena itu ada ruang kontrol disini," ujar salah satu pekerja di PT IMIP, Senin(21/7/2025).

Communications Director PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Emilia Bassar mengatakan, proses pengolahan nikel di PT IMIP memiliki 54 line smelter pengolahan bijih nikel.

Para pengunjung yang melihat proses peleburan juga wajib mengenakan helm keselamatan, masker, rompi dan sepatu khusus. Telepon seluler juga tidak diperbolehkan digunakan untuk mengambil foto dan video.

Saat melihat proses smelting udara terasa sangat panas dan membuat badan berkeringat saat memantau kegiatan itu.

Dalam proses pengolahan, bijih saprolit diolah menggunakan metode pyrometallurgy dengan teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF). Bijih saprolit dihancurkan dan dipanaskan melalui tungku putar (rotary kiln) dan dilebur dalam tungku listrik (electric furnace) bersuhu 1.400-1.800 derajat Celcius.

Pengolahan tersebut menghasilkan Nickel Pig Iron (NPI) dengan kadar nikel 10 persen, feronikel berkadar nikel 15-40 persen, serta nikel matte berkadar nikel tinggi hingga 80 persen di klaster stainless steel.

Baca juga: Permintaan Global terhadap Produk Nikel Meningkat, Harita Nickel Jalani Audit Standar IRMA

Sementara itu, di klaster carbon steel, pengolahan tersebut menghasilkan steel slab, steel plate, steel bar, serta steel wire rod

Untuk bahan baku baterai kendaraan listrik dihasilkan dari pengolahan bijih nikel kadar rendah atau limonit. Limonit adalah bijih besi yang merupakan campuran oksida besi (III) terhidrasi dengan berbagai komposisi.

Rumus kimianya sering ditulis sebagai FeO(OH)·nH₂O, namun komposisinya bisa bervariasi. Limonit juga dikenal sebagai bijih nikel kadar rendah dan digunakan sebagai sumber pigmen oker dan umber.

Pigmen oker dan umber adalah adalah pigmen alami yang terbuat dari tanah liat dan oksida besi, seringkali berwarna coklat kemerahan atau kuning.

Baca juga: Dibayangi Tarif Impor Trump, Harga Nikel Semester II 2025 Akan Bergerak Fluktuatif

Beda dengan oker, omber biasanya produknya lebih memiliki warna yang lebih gelap.

Bahan pendukung baterai kendaraan listrik biasanya dihasilkan dari pengolahan bijih limonit menggunakan teknologi hydrometallurgy dengan sistem High Pressure Acid Leaching (HPAL).

Teknologi itu merupakan teknik pemurnian bijih nikel kadar rendah menggunakan asam sulfat atau h2so4 dengan tekanan dan temperatur sekitar 270 derajat Celcius melalui HPAL autoclave selama satu jam.

Setelah larut menjadi Mixed Hydroxide Precipitate (MHP), bahan tersebut kemudian diekstraksi dan menghasilkan nikel sulfat dan kobalt sulfat.

Selain butuh suhu yang tinggi dalam peleburan bijih nikel di tungku smelter, pengolahan nikel juga membutuhkan sistem pendingin yang harus berfungsi dengan baik guna mencegah overheat, sebab tungku smelter bertenaga listrik dan beroperasi pada suhu dan arus yang sangat tinggi.

"Suhu dinding tungku harus dipantau ketat," ujar Emilia.

Berikut ini tahapan peleburan bijih nikel hingga menjadi produk jadi:

1. Ekstraksi nikel

Nikel diekstraksi dari bijih nikel (seperti bijih laterit atau bijih sulfida) melalui berbagai proses, termasuk peleburan (smelting) dan hidrometalurgi (seperti HPAL atau Pelindian Asam Bertekanan Tinggi)

2. Smelting

Nikel yang diekstraksi kemudian dicampur dengan besi dan elemen paduan lainnya (seperti kromium) dalam tungku peleburan. bijih nikel kemudian diolah menggunakan metode pyrometallurgy dengan teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF). Bijih saprolit dihancurkan dan dipanaskan melalui tungku putar (rotary kiln) dan dilebur dalam tungku listrik (electric furnace) bersuhu 1.400-1.800 derajat Celcius.

Proses tersebut dilakukan untuk mencapai komposisi kimia yang diinginkan untuk stainless steel.

3. Pembentukan

Gabungan nikel, besi dan elemen lain kemudian dibentuk menjadi berbagai bentuk seperti lembaran, batang, atau pipa melalui proses seperti pengecoran, penempaan atau penggilingan

4.  Tahap akhir

Stainless steel yang telah dibentuk kemudian dilakukan proses pengolahan akhir seperti pemolesan, pembersihan termasuk ketahanan terhadap korosi. Saat sudah menjadi produk stainless steel kemudian digulung dalam bentuk lembaran-lembaran.

"Berat satu gulungan besar produk stainless steel mencapai 21 ton," kata seorang pekerja di PT IMIP.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved