10 Jaringan Rumah Sakit di Indonesia yang Dimiliki Keluarga Konglomerat
Sejumlah jaringan rumah sakit ternama yang beroperasi di sejumlah kota dimiliki oleh para taipan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah jaringan rumah sakit ternama yang beroperasi di sejumlah kota dimiliki oleh para taipan.
Dari penelusuran Tribunnews, jringan rumah sakit tersebut bukan satu-satunya bisnis para taipan. Mereka juga menggeluti bisnis lain seperti industri perkebunan, kimia, hingga properti serta media.
Berikut daftar 10 konglomerat yang memiliki bisnis jaringan rumah sakit di Indonesia yang diolah dari berbagai sumber.
1. Dato Sri Tahir
Dato Sri Tahir dikenal sebagai pemilik grup Mayapada. Di bisnis rumah sakit, grup usaha ini berkibar dengan bendera Mayapada Hospital yang beroperasi di sejumlah kota seperti di Jakarta yang berlokasi di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Bisnis grup Mayapada di bisnis rumah sakit dikibarkan melalui bendera PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk.
Rumah sakit Mayapada pertama beroperasi pada 2008 ketika mereka mengakuisisi Rumah Sakit Honoris di Tangerang. Rumah sakit ini kemudian bekerja sama dengan National Healthcare Group (Singapura) untuk pengelolaan rumah sakit berstandar internasional.
2. Mochtar Riady
Mochtar Riady dikenal sebagai pendiri dan pemilik Lippo Group. Lippo Group terjun di bisnis rumah sakit sejak 2018 melalui bendera PT Siloam International Hospitals Tbk dan kini mengelola puluhan rumah sakit di berbagai kota.
Bisnis Siloam Hospitals dimulai tahun 1996 hasil kerjasama Lippo Group dengan Parkway Hospitals dari Singapura, dengan nama PT Siloam Gleneagles Health Care Tbk.
Baca juga: Didukung Infrastruktur, Ciputat-Pamulang Jadi Satelit Jakarta dengan Permintaan Properti Tinggi
Rumah sakit pertama mereka bernama Siloam Gleneagles, didirikan di Lippo Village. Dua tahun kemudian, di 1998 Parkway melepas kepemilikan sahamnya dan kepemilikan saham Siloam dikendalikan sepenuhnya oleh Lippo Group.
Selain jaringan rumah sakit, bisnis Lippo Group juga merambah industri properti, jasa keuangan pendidikan dan ritel.
3. Boenjamin Setiawan
Boenjamin Setiawan merupakan pemilik jaringan Rumah Sakit Mitra Keluarga di bawah bendera PT Mitra Keluarga Tbk.
Bisnis rumah sakit ini dia rintis tahun 1989 bernama berlokasi di Jatinegara, Jakarta Timur dan kini memiliki lebih dari 25 jaringan rumah sakit.

4. Martua Sitorus
Martua Sitorus dikenal sebagai pemilik jaringan rumah sakit Murni Sadar Hospitals, termasuk Murni Teguh dan Rosiva, lewat bendera PT Murni Sadar Tbk (MTMH).
Layanan kesehatan rumah sakit yang mereka kelola banyak bergerak di bidang onkologi dan kardiovaskular, penyediaan fasilitas medis modern, seperti LINAC, CABG, dan MRI.
Layanan kesehatan di rumah (HomeCARE dan HomeVISIT).
Jaringan rumah sakitnya berada di Medan, Jakarta, Tangerang, dan Bali.
MTMH juga dikenal dengan merek Murni Teguh Memorial Hospital dan memiliki empat anak perusahaan yang mengelola rumah sakit.
Baca juga: Permintaan Properti di Jabodetabek Diprediksi Tetap Tinggi, LPCK Serius Garap Hunian Terjangkau
Bisnis utama Martua Sitorus adalah di perkebunan kelapa sawit.
Total jaringan rumah sakit yang dikelola PT Murni Sadar Tbk sebanyak 6 rumah sakit total kapasitas 858 tempat tidur.
5. Eddy Kusnadi Sariaatmadja
Eddy Kusnadi Sariaatmadja merupakan pemilik Elang Mahkota Teknologi (EMTK) dan memiliki saham mayoritas di SAME (PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk).
SAME merupakan pengelola jaringan Rumah Sakit Omni. Jaringan ini mencakup sekitar 8 rumah sakit dengan total kapasitas 1.454 tempat tidur.
6. Jacqueline Sitorus
Jacqueline Sitorus merupakan putri dari keluarga Martua Sitorus, pemilik Murni Sadar Hospitals.
Jacqueline Sitorus bertindak sebagai pemegang saham pengendali PT Murni Sadar Tbk dan turut menjalankan jaringan Murni Sadar Hospitals yang terdiri dari beberapa RS ibu dan anak serta RS umum.
7. Hermina Sulaiman
Hermina Sulaiman pemilik Hermina Hospitals. Dia juga dikenal sebagai pendiri awal RS Bersalin Djatinegara pada 1967, yang kemudian berkembang menjadi PT Medikaloka Hermina Tbk.
Grup Hermina kini mengoperasikan lebih dari 50 rumah sakit di 63 kota berdasarkan data per Desember 2024.
8. H Arfan Awaloedin
H Arfan Awaloedin merupakan pendiri Primaya Hospital Group bersama Prof. dr. Yos E. Susanto PhD, yang sebelumnya dikenal sebagai RS Awal Bros.
Awaloedin mendirikan RS Awal Bros di Riau sejak 1998 dan kemudian berekspansi ke Tangerang, Bekasi, Makassar dan kota-kota lain.
Keluarga ini kemudian melakukan rebranding jaringan rumah sakitnya menjadi Primaya Hospital setelah masuknya investasi Saratoga ke jaringan rumah sakit ini pada 2020.
Pemilik Primaya Hospital Group adalah PT Famon Obor Maju (46.47 persen saham), Archipelago Investment Pte. Ltd. (27.15 persen), dan PT Awal Bros Citra Batam (17.34 persen).
Total rumah sakit yang dikelola mencapai 15 tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
9. The Ning King
The Ning King dikenal pula dengan keluarga Hungkang Sutedja yang merupakan pemilik RSGK (GRHA Hospital)
Grup RSGK (PT Kedoya Adyaraya Tbk) mengelola RS Grha Kedoya rumah sakit umum swasta tipe B di Jakarta Barat dan RS Grha MM2100, rumah sakit umum swasta tipe C di Kawasan Industri MM2100, Cibitung Bekasi.
PT Kedoya Adyaraya Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 8 September 2021.
10. Eka Tjipta Widjaja
Eka Tjipta Widjaja, pendiri Sinarmas Group, mengelola jaringan rumah sakit Eka Hospital di sejumlah kota termasuk di Jakarta.
Eka Hospital merupakan bagian dari pilar bisnis Sinar Mas Healthcare yang didirikan oleh almarhum Eka Tjipta Widjaja.
Eka Hospital pertama kali beroperasi di 2008 dan kini berkembang di BSD City, Bekasi, Cibubur, dan Pekanbaru serta Jakarta.
Trump Punya Grup Konglomerat untuk Beli TikTok di AS, Yakin China Akan Setuju |
![]() |
---|
Korupsi Lahan Rumah DP Nol Era Anies Rp224 Miliar, Konglomerat Donald Sihombing Divonis 6 Tahun |
![]() |
---|
Ray Dalio Bantah Mundur dari Danantara, Pastikan Tetap Jadi Penasihat Informal |
![]() |
---|
Sosok Djoko Susanto, Bos Alfamart yang Resmi Akuisisi Lawson, Punya Harta Rp70 T |
![]() |
---|
SPKS Sebut Kenaikan Tarif Ekspor CPO Rugikan Petani Sawit, Untungkan Konglomerat Biodiesel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.