Industri Baja RI Siap Hadapi Kebijakan Karbon yang Diberlakukan Uni Eropa pada 2026
Krakatau Posco mengantongi sertifikasi Environmental Product Declaration (EPD) untuk Steel Plate dan Hot Rolled Coil
Penulis:
Seno Tri Sulistiyono
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Krakatau Posco mengantongi sertifikasi Environmental Product Declaration (EPD) untuk Steel Plate dan Hot Rolled Coil (HRC).
Sertifikasi EPD menjadi langkah strategis dari perusahaan patungan Indonesia-Korea ini dalam merespons kebijakan Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM) yang akan mulai diberlakukan Uni Eropa pada 2026.
CBAM merupakan instrumen pengendalian karbon lintas batas yang menargetkan industri intensif emisi, termasuk sektor besi dan baja.
Baca juga: Investasi Rp100 M, Perusahaan RI Gandeng Spanyol Produksi Pipa Baja Proyek Offshore Antikarat
Melalui mekanisme ini, Uni Eropa mewajibkan pelaporan emisi karbon atas setiap produk impor untuk mencegah “kebocoran karbon” sekaligus mendorong praktik produksi yang lebih bersih di negara-negara mitra.
Direktur Technology and Business Development Krakatau Posco, Alhadis Syamsuddin mengatakan, dengan EPD maka perseroan tidak hanya memenuhi persyaratan transparansi karbon, tetapi juga memperkuat daya saingnya di pasar global yang makin selektif terhadap aspek lingkungan.
Ke depan, kata Alhadis, perseroan berkomitmen mengembangkan inovasi hijau serta memperluas portofolio ramah lingkungan yang sejalan dengan agenda global menuju ekonomi rendah karbon.
Baca juga: 500 Hektare Tanah di Banten Disiapkan untuk Bangun Pabrik Baja Berkapasitas 3 Juta Ton per Tahun
"Ini bukan hanya tentang memenuhi regulasi, tetapi tentang membentuk masa depan industri baja yang lebih bertanggung jawab," ungkap Alhadis dikutip Rabu (25/6/2025).
"Dengan langkah progresif ini, Krakatau Posco menunjukkan bahwa industri berat pun mampu bertransformasi menuju era yang lebih transparan, efisien, dan berkelanjutan baik untuk lingkungan, masyarakat, maupun masa depan dunia," tuturnya.
Diketahui, EPD disusun berdasarkan kajian ilmiah menyeluruh yang dikenal sebagai Life Cycle Assessment (LCA), mencakup seluruh tahapan siklus hidup produk dari pengadaan bahan baku, transportasi, proses produksi, hingga daur ulang akhir masa pakai.
Kajian ini dilakukan sesuai standar internasional ISO 14040:2006 dan ISO 14044:2006, serta standar Eropa EN 15804:2012+A2:2019/AC2021 untuk produk konstruksi.
Zelensky Borong Senjata AS Senilai Rp1.459 Triliun Pakai Duit Eropa, Demi Jamin Keamanan Ukraina |
![]() |
---|
Drone Ukraina Serang Pipa Gas Rusia yang Pasok Kebutuhan Uni Eropa |
![]() |
---|
5 Negara Penghasil Gula Terbesar di Dunia: Brazil Urutan Pertama |
![]() |
---|
Slovenia Boikot Perdagangan Senjata dengan Israel, Jadi Negara Uni Eropa Pertama Ambil Langkah Tegas |
![]() |
---|
Keberanian Slovenia Mengembargo Senjata dengan Israel, Jadi Negara Pertama di Uni Eropa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.