Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Pertamina Gunakan Jalur Pelayaran Oman dan India Jika Iran Tutup Selat Hormuz

Pertamina akan memanfaatkan jalur pelayaran di perairan Oman untuk mengamankan impor minyak dari Timur Tengah jika Iran jadi menutup Selat Hormuz.

Editor: Choirul Arifin
BOA Report
PROFIL SELAT HORMUZ - Selat Hormuz merupakan jalur laut strategis yang menghubungkan Teluk Persia dengan Laut Arab dan menjadi jalur bagi 20 persen pasokan minyak dunia. Selat Hormuz memiliki panjang 161 kilometer dengan titik lebar tersempit hanya 34 kilometer dan memiliki jalur pelayaran masing-masing arah hanya selebar 3 kilometer. 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) akan memanfaatkan jalur pelayaran melalui perairan Oman dan India untuk mengamankan jalur impor minyak mentah dari Timur Tengah jika Iran jadi menutup Selat Hormuz.

Penegasan tersebut disampaikan Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menanggapi keputusan Parlemen Iran yang telah menyetujui penutupan Selat Hormuz, Minggu lalu, 22 Juni 2025.

Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz sebagai tindakan balasan terhadap Israel dan Amerika Serikat yang telah menyerang negaranya termasuk serangan terhadap 3 fasilitas nuklir Iran oleh jet tempur AS. 

“Jika nanti ada penutupan selat Hormuz, di mana 20 persen pelayaran minyak mentah global melalui selat tersebut tentu sedikit banyak akan berdampak pada distribusi minyak mentah dunia,” kata Fadjar dikutip dari Kontan, Selasa (24/6/2025).

Fadjar menambahkan, Pertamina telah menyiapkan alternatif jalur pelayaran, antara lain melalui perairan Oman dan India untuk menjaga keberlangsungan rantai pasok minyak.

"Secara umum pasokan kita masih terkendali," tandas Fadjar. Upay mitigasi ini dilakukan untuk mengantisipasi memanasnya tensi geopolitik di Timur Tengah. 

Hari Minggu lalu, 22 Juni 2025, Parlemen Iran menyetujui usulan untuk menutup akses pelayaran di Selat Hormuz sebagai bagian dari strategi politik luar negeri yang kemudian memicu kekhawatiran pasar energi akan terganggunya pasokan global.

Selat Hormuz merupakan jalur laut strategis yang menghubungkan Teluk Persia dengan Laut Arab dan menjadi jalur bagi 20 persen pasokan minyak dunia. 

Selat Hormuz memiliki panjang 161 kilometer dengan titik lebar tersempit hanya 34 kilometer dan memiliki jalur pelayaran masing-masing arah hanya selebar 3 kilometer.

Data U.S. Energy Information Administration (EIA) mencatat, sepanjang 2024, volume minyak mentah yang melalui Selat Hormuz mencapai rata-rata 20 juta barel per hari (bph). Angka itu setara dengan 20 persen konsumsi minyak global.

Baca juga: Lemhanas Siapkan Kajian Langkah Antisipasi Dampak Penutupan Selat Hormuz

Jika selat tersebut ditutup, jalur alternatif distribusi minyak sangat terbatas. Kondisi ini berpotensi menekan suplai dan memicu lonjakan harga minyak mentah dunia, yang pada akhirnya bisa berdampak pada harga BBM di dalam negeri.

Laporan Reporter: Diki Mardiansyah | Sumber: Kontan

 

 

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved