“Terdapat banyak potensi kerja sama yang perlu dikembangkan lebih lanjut, seperti mineral kritis, pengembangan baterai untuk kendaraan listrik, hilirisasi produk minyak sawit, serta ekspor produk pertanian asal Rusia, termasuk gandum,” ujar Airlangga.
Forum SPIEF 2025 menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk menegaskan peran aktif dalam menciptakan tatanan ekonomi global yang lebih inklusif, adil, dan tangguh di era multipolar dan terdigitalisasi.
Partisipasi Indonesia di forum ini juga mencerminkan tekad kuat untuk memperkuat diplomasi ekonomi dan menjalin kemitraan strategis jangka panjang dengan berbagai mitra global, termasuk Rusia.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut, diantaranya yaitu Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso dan Staf Khusus Menko Perekonomian Boo Hyung Lee.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.