Dua Kapal Ikan Ilegal Asal Filipina Ditangkap di Laut Sulawesi
KKP menangkap dua kapal ikan asing Filipina. Kapal-kapal tersebut diduga menangkap ikan ilegal di Laut Sulawesi.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap dua kapal ikan asing Filipina. Kapal-kapal tersebut diduga menangkap ikan ilegal di Laut Sulawesi.
Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Pung Nugroho Saksono menerangkan, KKP melalui Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), menyelamatkan kerugian negara Rp31,6 miliar.
Baca juga: TNI AL Sita Sabu dan Kokain 1,9 Ton Senilai Rp7 T di Kepri, Curiga Kapal Ikan Tanpa Hasil Tangkapan
"Kita lakukan evaluasi secara hitungan valuasi ini kita berhasil menyelamatkan kerugian negara sebesar Rp31,6 miliar dari dua kapal ini," ujar Pung saat Konferensi Pers Penangkapan di Kantor KKP, Jakarta, Rabu (18/6/2025).
Dua kapal asing Filipina di wilayah laut Sulawesi tersebut, memiliki jumlah 17 Anak Buah Kapal. Kapal asing Filipina yang ditangkap yakni FB. ANNIE GRACE sebagai kapal penangkap dengan alat tangkap pukat cincin (purse seine) dan LPI-2 sebagai kapal lampu (light boat).
Pung memaparkan, modus operandi kedua kapal asing Filipina tersebut adalah menangkap di perairan perbatasan tanpa izin. PSDKP menggelar operasi penangkapan yang melibatkan Pangkalan PSDKP Bitung dan Stasiun PSDKP Tahuna.
Baca juga: Kamar Mesin Kapal Ikan KM Permata 168 Meledak, 2 Korban Terluka Bakar hingga Patah Kaki
PSDKP sebelumnya mendapatkan laporan dari masyarakat mengenai adanya kapal asing Filipina di wilayah perairan Indonesia.
Informasi tersebut ditindaklanjuti KKP dengan validasi dan dilakukan pengecekan di command center PSDKP memang ada, sehingga PSDKP memerintahkan kapalnya untuk bergerak di TKP tersebut di Laut Sulawesi.
Sempat terjadi kejar-kejaran dan pada akhirnya kedua kapal asing Filipina tersebut berhasil ditangkap.
Pung berujar Laut Sulawesi memang memiliki tuna-tuna berkualitas tinggi. Sehingga, menjadi incaran kapal asing. Menurutnya, pelibatan pengawasan dari Unit Pelayanan Teknis (UPT) daerah perlu diperkuat.
"Kami libatkan dua kepala UPT tersebut untuk saling menjaga wilayahnya karena ini menjadi wilayah yang seksi di mana Sulawesi tersebut tuna nya besar-besar dan banyak di situ," ucap Pung.
KKP Sebut Nelayan yang Videokan Tanggul Beton di Cilincing Bukan Warga Setempat |
![]() |
---|
Hasil Voli Hari Ini - Brasil Lolos ke 16 Besar, Martabat Wakil Asia di Pundak Filipina & Iran |
![]() |
---|
KKP Bangun 65 Kampung Nelayan Merah Putih, Berikut Daftar Lokasinya |
![]() |
---|
Kontroversi Tanggul Beton di Perairan Cilincing, KKP: Izin Diberikan ke KCN dan Legal |
![]() |
---|
Kapal Patroli Dibakar Massa di Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat, Ini Kronologi Versi KKP |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.