Senin, 29 September 2025

Konflik Iran Vs Israel

Serangan Israel ke Iran Bikin Goyang Pasar Kripto, Bagaimana Langkah yang Perlu Diambil Investor?

Serangan Israel terhadap Iran mendorong para investor lebih memilih untuk mencari instrumen yang lebih aman dan menjauh dari risiko.

Marca
PASAR KRIPTO TERTEKAN - Volume perdagangan Bitcoin mencapai 369 miliar dolar AS, sementara total kapitalisasi pasar kripto turun 3,38%. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga Bitcoin mengalami penurunan di bawah 105.000 dolar AS, imbas memanasnya ketegangan geopolitik dan likuidasi besar-besaran di pasar derivatif serta spot.

Serangan Israel terhadap Iran mendorong para investor lebih memilih untuk mencari instrumen yang lebih aman dan menjauh dari risiko.

Berdasarkan data Coinglass, likuidasi mencapai di kisaran 1,148 juta dolar AS.

Volume perdagangan Bitcoin juga mencapai 369 miliar dolar AS, sementara total kapitalisasi pasar kripto turun 3,38 persen.

Baca juga: Rangkuman Israel Lancarkan Serangan Besar-besaran ke Iran: Tewaskan Komandan IRGC, Ilmuwan Nuklir

Ethereum (ETH) turun 9,5%, XRP turun 5,71%, dan Solana (SOL) turun 10,16%. 

Penurunan tersebut memberi sinyal lebih hati-hati bagi pasar, apalagi saat pergerakan saat ini tampak mirip dengan yang terjadi pada Januari 2025.

Menyikapi hal itu, Vice President Indodax, Antony Kusuma, mengatakan, kondisi ini sebuah proses yang normal dan masih sehat di tengah kenaikan Bitcoin yang tengah terjadi. 

"Investor tengah melakukan proses pengambilan reposition, sambil menunggu momentum yang lebih matang untuk melangkah lebih jauh,”  ujar Antony dikutip Jumat (13/5/2025).

Antony melihat, proses likuidasi massal saat ini bukan sebuah sinyal negatif yang harus ditakuti, tapi justru sebuah pembersihan leverage yang memang dibutuhkan untuk menjaga stabilitas pasar.

"Ini seperti proses detoksifikasi. Pasar tengah membersihkan posisi yang dianggap overleveraged sehingga nantinya pergerakan lebih sehat dan lebih matang saat terjadi rebound,” katanya.

Antony menekankan, investor yang mampu menjaga visi jangka panjang dan mampu melakukan pembelian saat terjadi kepanikan justru dapat memperoleh peluang yang lebih besar. 

“Ketidakpastian memang selalu menjadi tantangan, tapi juga peluang, jika kita mampu belajar dan menjaga mental yang matang saat terjadi gejolak di pasar,” ujar Antony.

Ia menyampaikan, proses likuidasi juga terjadi seiring proses adopsi yang terus meluas dan perbaikan aspek teknologi yang tengah terjadi di ekosistem kripto.

Selain tekanan dari likuidasi dan pola pergerakan yang serupa, Bitcoin juga tengah terhimpit oleh kondisi makroekonomi, yaitu peluang penurunan suku bunga The Fed yang kian menipis.

The FedWatch tool mencatat bahwa probabilitas untuk terjadi penurunan suku bunga saat pertemuan FOMC 18 Juni 2025 mencapai 0%. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan