Senin, 29 September 2025

Mandiri Taspen Terbitkan Obligasi Rp 3 Triliun untuk Perbaiki Struktur Pendanaan

Mandiri Taspen akan menerbitkan obligasi melalui skema Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) II, dengan target total dana sebesar Rp 3 triliun

Penulis: willy Widianto
Editor: Choirul Arifin
Tribunnews/Willy Widianto
PENERBITAN OBLIGASI - Dari kiri ke kanan, Direktur Capital Markets Mandiri Sekuritas Silva Halim, Direktur Bisnis Bank Mandiri Taspen Maswar Purnama, Direktur Finance, Risk, and Operations Bank Mandiri Taspen Putu Apriyanto dan Kepala Dvisi Treasury Bank Mandiri Taspen, Aldien Haekalan di Investor Gathering Bank Mandiri Taspen di Jakarta, Rabu, (11/6/2025).  

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) akan menerbitkan obligasi melalui skema Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) II, dengan target total dana sebesar Rp 3 triliun untuk memperbaiki struktur pendanaan.

Tahapan penerbitan akan dimulai dengan periode bookbuilding pada 11–18 Juni 2025.

Masa penawaran umum obligasi PUB II Tahap I akan berlangsung pada 1 Juli 2025, dengan penjatahan pada 2 Juli dan penyelesaian pembayaran dari investor pada 3 Juli 2025. Distribusi obligasi 4 Juli, dan pencatatan di BEI pada 7 Juli 2025.

“Penerbitan obligasi ini merupakan bentuk nyata komitmen Bank Mandiri Taspen dalam mendukung pengembangan wirausaha pensiunan serta mewujudkan visi sebagai Bank Pensiun nomor satu di Indonesia,” kata Direktur Bisnis Bank Mandiri Taspen Maswar Purnama di Jakarta, Rabu, (11/6/2025).

Dia mengatakan, seluruh dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi ini akan digunakan sepenuhnya untuk membiayai pertumbuhan kredit pensiun.

Di 2025 Bank Mandiri Taspen menargetkan pertumbuhan 11,6 persen. Bisnis Bank Mandiri Taspen tumbuh positif Rp 5,4 trilliun secara year on year dengan nilai penyaluran kredit mencapai Rp 51,6 triliun. 

Untuk menjaga pertumbuhan kredit yang sehat dan berkelanjutan, bank akan menerapkan strategi terukur untuk meningkatkan produktifitas sekaligus menjaga likuiditas kredit tetap terkendali. 

Beberapa upaya yang dilakukan antara lain, optimalisasi basis nasabah eksisting, khususnya daftar pembayaran manfaat pensiunan atau Dapem non Loan yang telah memiliki hubungan aktif dengan bank, serta peningkatan kontribusi produk unggulan seperti produk usaha rakyat KUR dan auto Loan sebagai bagian dari strategi diversifikasi portofolio. 

Pihaknya juga memperkuat strategi dengan PT Taspen untuk perluasan akuisisi rekening pensiunan maupun dengan Bank Mandiri dalam menjangkau nasabah payroll yang akan memasuki masa pensiun dalam waktu 3 tahun kedepan.

Perusahaan juga menerapkan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit melalui proses verifikasi kesehatan yang ketat dan eveluasi berkala berdasarkan profil resiko nasabah khususnya segmen pensiunan.

Baca juga: Reliance Finance Lunasi Obligasi Rp100 Miliar dari Total Rp400 Miliar 

Selain itu juga dilakukan monitoring aktif terhadap nasabah non performer sebagai bagian dari penguatan dari manajemen risiko dan upaya menjaga NPL tetap terkendali, 

“Dengan berbagai strategi tersebut, bank meyakini bahwa aspirasi pertumbuhan kredit yang ditargetkan dapat dicapai secara terukur dengan tetap menjaga kualitas aset dan mendukung kinerja keuangan,” jelasnya.

Direktur Finance, Risk, and Operations Bank Mandiri Taspen Putu Apriyanto menambahkan dana obligasi ini akan digunakan untuk perbaikan struktur pendanaan, dengan mengurangi cost of fund. 

Baca juga: Pasar Obligasi di Indonesia Dinilai Masih Diminati Investor

Dengan cost of fund yang jauh lebih baik secara blended seperti itu akan meningkatkan kompetitif dalam melakukan penetrasi pasar khususnya di sektor pensiunan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan