Tambang Nikel di Raja Ampat
Fadli Zon Tanggapi Polemik Tambang Nikel di Raja Ampat, Tak Mau Pertambangan Rusak Ekosistem Alam
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyetujui soal penghentian tambang nikel di Raja Ampat, Ia mengaku tak ingin tambang nikel ini merusak ekosistem alam.
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, ikut merespons adanya tambang nikel di Raja Ampat yang dikhawatirkan akan merusak kawasan wisata Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Fadli mengatakan pihaknya juga khawatir adanya kerusakan alam yang diakibatkan oleh tambang nikel di Raja Ampat tersebut.
Sebab, menurut Fadli, di Indonesia banyak situs bersejarah dan situs ekosistem alam yang sudah lama terjaga baik.
Ia menekankan, jangan sampai adanya kegiatan tambang ini merusak dan mengganggu ekosistem alam.
"Ya saya kira kita concern ya dengan apa yang terjadi di sana, kita harapkan jangan ada satu penambangan yang bisa merusak keindahan alam dan ekosistem alam yang saya kira sangat indah di Raja Ampat."
"Selain tentu saja juga situs yang menurut saya sangat baik. Ini mungkin yang harus dibicarakan bagaimana investasi dan kegiatan-kegiatan penambangan itu jangan sampai mengganggu situs-situs bersejarah, termasuk situs yang merupakan ekosistem alam yang sudah baik terjaga kan," kata Fadli Zon, dilansir Kompas TV, Sabtu (7/6/2025).
Setuju Tambang Nikel di Raja Ampat Dihentikan
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM), Bahlil Lahadalia, telah menghentikan sementara tambang nikel di Raja Ampat tersebut.
Atas adanya penghentian ini, Fadli mengaku setuju, karena ia tak ingin kegiatan pertambangan berujung pada rusaknya alam.
Terlebih menurut pantauannya, ada beberapa titik di Sulawesi hingga Kalimantan, terdapat pernambangan yang mengancam gua-gua purba.
Dalam gua purba itu juga terdapat ribuan lukisan purba yang umurnya sudah puluhan ribu tahun.
"Ya, sudah sangat setuju (penghentian tambang nikel), harusnya demikian, jangan sampai nanti habis itu merusak dan kita juga memantau di beberapa titik, di Sulawesi, di Kalimantan."
Baca juga: Profil PT Gag Nikel, Anak Usaha PT Antam yang Menambang di Raja Ampat, Operasional Disetop Bahlil
"Ada penambangan-penambangan itu yang mengancam gua-gua purba yang di dalamnya ada lukisan-lukisan purba yang umurnya puluhan ribu tahun. Ini juga sangat membahayakan," jelasnya.
Lebih lanjut, Fadli mengaku telah secara lisan menyampaikan pada Bahlil soal ancaman kerusakan situs bersejarah ini.
Salah satunya ada di Kalimantan Timur, yakni Goa Sangkulirang.
Di dalam Goa Sangkulirang ini terdapat 58 goa yang didalamnya ada 2.500 lukisan purba.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.