Senin, 29 September 2025

Sudah 70 Ribu Koperasi Desa Merah Putih Terbentuk Melalui Mekanisme Musyawarah Desa Khusus

Proses pembentukan Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih (Kopdes) yang digagas pemerintah menunjukkan kemajuan pesat.

Editor: Sanusi
HO
KOPDES MERAH PUTIH - Ketua Pelaksana Harian Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Pembentukan Kopdes, Ferry Juliantono (kanan) dalam sebuah rapat kerja kabinet, belum lama ini. Ferry menyebut, sudah ada 70 ribu koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih (Kopdes) yang terbentuk saat ini. (HO/IST) 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Proses pembentukan Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih (Kopdes) yang digagas pemerintah menunjukkan kemajuan pesat.

Hingga akhir Mei 2025, tercatat sebanyak 70 ribu koperasi telah resmi terbentuk melalui mekanisme Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) di berbagai wilayah Indonesia.

Ketua Pelaksana Harian Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Pembentukan Kopdes, Ferry Juliantono, menyampaikan bahwa tingginya angka pembentukan koperasi ini merupakan indikator kuat bahwa masyarakat desa merespons secara positif kebijakan Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat ekonomi kerakyatan.

“Cepatnya dinamika pembentukan Kopdes melalui Musdesus menjadi bukti nyata bahwa masyarakat di akar rumput, khususnya di pedesaan, sangat menantikan sistem ekonomi baru yang menjamin perputaran uang, membuka lapangan kerja, serta menyediakan kebutuhan pokok dan layanan kesehatan dengan harga yang lebih terjangkau,” ujar Ferry di Jakarta.

Ferry, yang juga menjabat sebagai Wakil Menteri Koperasi dan UKM, menambahkan bahwa kehadiran koperasi di tingkat desa diharapkan mampu mengubah paradigma pembangunan nasional menjadi lebih berkeadilan, partisipatif, dan berbasis kebutuhan rakyat.

Baca juga: Ketua Plh Satgas Ferry Juliantono: 70 Ribu Kopdes Merah Putih Sudah Terbentuk Lewat Musdesus

“Pembentukan koperasi di 80 ribu desa dan kelurahan di seluruh Indonesia akan menjadi motor penggerak utama dalam mendorong pertumbuhan koperasi secara nasional. Ini juga menjadi strategi penting dalam menanggulangi kemiskinan di pedesaan secara sistemik dan berkelanjutan,” tegasnya.

Program Kopdes Merah Putih merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam mentransformasi ekonomi nasional berbasis kekuatan kolektif masyarakat desa. 

Setiap koperasi desa dirancang untuk tidak hanya berfungsi sebagai lembaga usaha, tetapi juga sebagai pusat distribusi kebutuhan pokok, layanan kesehatan dasar, serta akses pembiayaan mikro.

Pemerintah juga menggandeng sejumlah pihak, termasuk BUMN, perbankan, dan mitra strategis swasta untuk mendukung operasional awal koperasi, pelatihan pengurus, serta integrasi koperasi dalam ekosistem digital dan logistik nasional.

Puncak pencapaian program ini akan ditandai dengan pencanangan resmi 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih oleh Presiden Prabowo Subianto yang direncanakan berlangsung pada 12 Juli 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Koperasi Nasional.

Kementerian Koperasi dan UKM sedang menyiapkan berbagai acara seremonial dan forum diskusi tematik seputar koperasi sebagai bagian dari perayaan tersebut. Momen ini diharapkan menjadi awal kebangkitan koperasi sebagai kekuatan utama ekonomi nasional, khususnya dalam mendorong pembangunan yang lebih inklusif dan mandiri di desa-desa.

Menurut data BPS tahun 2024, sekitar 43 persen penduduk Indonesia tinggal di wilayah perdesaan.

Namun, ketimpangan ekonomi dan akses terhadap layanan dasar masih menjadi tantangan. Kehadiran koperasi desa diyakini bisa memperkecil ketimpangan tersebut melalui model ekonomi gotong royong yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

“Koperasi bukan sekadar alat ekonomi, tapi juga instrumen sosial dan budaya. Jika dikelola dengan benar, Kopdes akan menjadi pilar utama dalam mewujudkan kedaulatan ekonomi rakyat,” kata Ferry.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan