Mentan Amran Sulaiman Usul Pemberhentian Impor Ubi Kayu, Apa Alasannya?
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengusulkan untuk menghentikan impor ubi kayu dan produk turunannya guna melindungi petani lokal.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengusulkan untuk menghentikan impor ubi kayu dan produk turunannya guna melindungi petani lokal.
Menurut Amran, usulan tersebut didukung penuh oleh Presiden Prabowo Subianto.
Amran mengatakan, saat ini pemerintah ingin mengutamakan petani lokal.
Baca juga: Mentan Amran Sulaiman Jadi Contoh, Prabowo Disebut Butuh Banyak Mr Clean di Kabinet
“Petani singkong kita terpukul. Karena itu, kami usulkan langkah strategis berupa pengendalian impor, termasuk opsi pelarangan terbatas terhadap produk turunan singkong,” ujar Amran dikutip Sabtu (24/5/2025).
Dukungan Presiden tersebut disampaikan dalam Rapat Terbatas (Ratas) yang membahas kondisi pasar singkong nasional dan upaya perlindungan terhadap petani, pada Jumat (23/5/2025).
Presiden Prabowo menegaskan bahwa apabila produksi dalam negeri mencukupi, maka tidak ada alasan untuk membuka keran impor.
Menurutnya, kebijakan ini mencerminkan keberpihakan nyata pemerintah terhadap petani serta komitmen dalam menjaga kedaulatan pangan nasional.
"Pengendalian impor singkong sejalan dengan arahan Presiden untuk memperkuat ketahanan pangan, mengoptimalkan pemanfaatan bahan baku lokal, serta mendorong hilirisasi industri berbasis pertanian dalam negeri," kata Amran.
Baca juga: RI Gandeng Chile di Sektor Pertanian, Mentan Amran: Mereka Pengalaman Atasi Kekeringan Ekstrem
Sebagai upaya melindungi petani, Kementerian Pertanian mendorong agar Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) segera digelar dengan melibatkan kementerian dan lembaga terkait.
Rakortas ini diharapkan dapat merumuskan langkah strategis, termasuk opsi pembatasan atau pelarangan terbatas terhadap beberapa produk turunan singkong.
Sebelumnya, Mentan Amran telah mengirimkan surat resmi kepada Menko Perekonomian bernomor 521/5662/SR.320/M/5/2024 tertanggal 10 Mei 2024.
Dalam surat tersebut disampaikan bahwa produksi nasional ubi kayu masih mencukupi untuk kebutuhan pangan, pakan, dan bioenergi. Namun, banjirnya produk impor telah menyebabkan penurunan harga dan menyulitkan petani dalam memasarkan hasil panennya.
Dalam beberapa kesempatan Presiden Prabowo menegaskan komitmennya untuk melindungi petani sebagai ujung tombak ketahanan pangan nasional. Ia meminta seluruh pihak, baik kementerian, pelaku industri, maupun masyarakat untuk bahu-membahu mendukung petani.
Langkah ini diharapkan menjadi titik balik untuk membangkitkan semangat petani singkong, memperkuat posisi tawar mereka di pasar, serta mempercepat program hilirisasi nasional yang berbasis komoditas lokal dan berkelanjutan.
Berpihak ke Petani dan Rakyat, Mentan Amran Tegas Lawan Mafia Pangan |
![]() |
---|
Soal Kenaikan Harga Beras, Mentan Amran: Kami Sudah Bekerja Keras Lakukan Operasi Pasar |
![]() |
---|
Mentan Ungkap Penggilingan Padi Kecil di RI Terancam, 1 Juta Orang Bisa Kehilangan Pekerjaan |
![]() |
---|
Harga Beras Tunjukkan Penurunan di 13 Provinsi, Mentan Amran Optimistis Harga Akan Makin Stabil |
![]() |
---|
Menhan Ajak Tiga Menteri Tinjau Dapur hingga Kandang Sapi Yonif TP 843/PYV di Bekasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.