Wamentan Sudaryono Cek Fasilitas Penggilingan Padi Modern di Karawang Jabar, Ini Hasil Tinjauannya
Sudaryono menyoroti bahwa fasilitas ini tidak hanya mampu mengolah gabah secara baik, tetapi juga efektif dalam memasarkan hasil produksinya.
Penulis:
Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, KARAWANG - Wakil Menteri Pertanian sekaligus Ketua Dewan Pengawas (Dewas) Perum Bulog, Sudaryono, meninjau Sentra Penggilingan Padi Modern/Modern Rice Milling Plant (MRMP) Perum Bulog di Karawang, Jawa Barat, Kamis (15/5/2025).
Dari hasil tinjauannya, Sudaryono menyampaikan bahwa fasilitas penggilingan padi ini sangat modern dan mencerminkan keandalan Bulog.
"Di sini modern dan mampu. Fasilitas seperti ini di Karawang ini ada 10 unit, sisanya di seluruh Indonesia," kata Sudaryono ketika diwawancara usai melakukan peninjauan.
Dalam kunjungan ini, Sudaryono turut didampingi oleh Pemimpin Wilayah Perum BULOG Jawa Barat, Mohamad Alexander.
Baca juga: Di Hadapan Menteri Pertanian Jepang, Mentan Amran Paparkan Keberhasilan RI Tingkatkan Produksi Padi
Ia pun menyoroti bahwa fasilitas ini tidak hanya mampu mengolah gabah secara baik, tetapi juga efektif dalam memasarkan hasil produksinya.
"Jadi ini sekali lagi sangat menggembirakan. Tentu saja pujian adalah teror ya, bukan berarti kita memuji kemudian membuat orang terlena. Tidak. Ini sebuah semangat baru bahwa kita mampu," ujar Sudaryono.
Ia juga menekankan bahwa pemerintah telah memberikan arahan yang jelas agar Bulog menyerap gabah langsung dari petani dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp 6.500 per kilogram.
Berkat perintah yang sangat jelas, ia mengatakan saat ini Cadangan Beras Pemerintah (CBP) berada pada angka tertinggi sepanjang sejarah.
Hingga hari ini, total stok beras di gudang Bulog mencapai 3,7 juta ton. Penyerapan beras dari Januari 2025 hingga pertengahan Mei ini sudah mencapai 2,1 juta ton. Kedua capaian ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah.
"Ini tentu saja hasil kerja keras semua pihak, khususnya hasil kerja keras semua petani kita yang produksinya dan semangatnya luar biasa, ditambah semua pasukan Bulog dari mulai pimpinan dirut sampai dengan level yang di lapangan semuanya kerja keras," ucap Sudaryono.
Ia menambahkan bahwa tugas utama Bulog saat ini adalah menyerap gabah langsung dari petani agar kehadiran pemerintah benar-benar terasa di tengah masyarakat.
"Sehingga manfaat dari keberadaan pemerintah, yaitu Bulog, bisa dirasakan oleh masyarakat, khususnya petani yang selama ini selalu mengeluhkan urusan harga jual setelah panen," kata Sudaryono.
Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Nilai Penetapan Tersangka Bambang Rudijanto Tak Sesuai Aturan |
![]() |
---|
DPR Pertanyakan Tambahan Anggaran Rp145 Miliar Kementan: Digunakan untuk Apa Saja? |
![]() |
---|
Kementerian Pertanian Dapat Tambahan Anggaran Rp 145 Miliar Menjadi Rp 40,145 Triliun |
![]() |
---|
Penyaluran Beras SPHP Akan Maksimalkan Koperasi Desa Merah Putih |
![]() |
---|
Bantuan Beras 10 Kg Oktober-November 2025, Begini Cara Cek Penerimanya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.