Senin, 29 September 2025

Grab dan GoTo

Driver Ojol Resah Rumor GOTO Diakuisisi Grab, Minta Presiden Prabowo Taruh Perhatian

Akuisisi dapat menimbulkan adanya kenaikan tarif harga potongan bagi mitra dan kenaikan biaya penggunaan jasa yang ekstrem kepada pengguna.

|
TRIBUNNEWS/WILLY WIDIANTO
MERGER GOTO-GRAB - Seorang driver ojek online sedang mengantarkan penumpang ke bilangan Menteng, Jakarta Pusat. Akuisisi perusahaan asing terhadap perusahaan lokal akan mengakibatkan keuntungan yang didapatkan dari hasil kerja para mitra driver dibawa pihak asing ke luar negeri. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Grab Holding Limited dirumorkan akan mengakuisisi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).

Hal ini menuai sorotan dari driver ojek online (ojol) yang tergabung dalam Perkumpulan Online Roda Dua Se-Jawa Barat atau POROS.

Menurut Ketua Umum POROS Jabar Nurman Jaelani, akuisisi akan mematikan pilihan bagi mitra driver, penjual, serta pengguna.

Ia menilai, akuisisi dapat menimbulkan adanya kenaikan tarif harga potongan bagi mitra dan kenaikan biaya penggunaan jasa yang ekstrem kepada pengguna.

Baca juga: Profil Boy Thohir, Kakak Erick Thohir yang Mundur dari Komisaris GOTO, Punya Harta Rp61,5 T

"Mitra pengemudi juga berisiko menghadapi sistem yang lebih ketat dalam pembagian orderan dan penentuan tarif,” kata Nurman dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (11/5/2025).

Nurman memandang, akuisisi perusahaan asing terhadap perusahaan lokal akan mengakibatkan keuntungan yang didapatkan dari hasil kerja para mitra driver dibawa pihak asing ke luar negeri.

Ia juga menyoroti bagaimana rencana akuisisi ini akan menimbulkan ancaman yang besar pada kemandirian digital dan perekonomian negara.

"Akuisisi juga akan menghilangkan keberadaan perusahaan karya anak bangsa yang menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia," ujar Nurman.

Maka dari itu, ia meminta Presiden Prabowo Subianto menaruh perhatian pada rencana ini demi menjaga dan mempertahankan karya anak bangsa dari ancaman penguasaan pihak asing.

Ia menyatakan juga akan membuat surat terbuka kepada orang nomor satu di RI itu.

Sebelumnya, Koalisi Ojol Nasional (KON) telah menolak rumor merger antara Grab dan GOTO.

KON khawatir rencana tersebut penggabungan dua raksasa transportasi online tersebut dapat mempengaruhi pendapatan para pengemudi ojol.

“Bagi para pengemudi ojek online (ojol) dan mitra penjual, merger ini bisa memberikan dampak yang beragam. ada kekhawatiran bahwa kebijakan baru perusahaan hasil merger ini akan mempengaruhi pendapatan mereka,” ungkap Ketua Presidium KON Andi Kristiyanto dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (10/5/2025).

Ia melanjutkan bahwa mitra pengemudi adalah pihak yang paling dirugikan jika merger ini benar-benar terjadi.

“Mitra pengemudi, baik ojek online maupun taksi online, juga berisiko menghadapi sistem yang lebih ketat dalam pemberian order dan penentuan tarif,” jelasnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan