Laba Bersih Antam Kuartal 1 2025 Tembus Rp 2,32 Triliun, Penjualan Nikel dan Bauksit Tumbuh Agresif
raihan kinerja gemilang Antam di kuartal pertama tahun ini merupakan hasil implementasi strategi pemasaran inovatif.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Aneka Tambang (Antam) Tbk membukukan kinerja positif sepanjang kuartal pertama 2025. Laba Perseroan naik 10 kali lipat menjadi Rp 2,32 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar Rp 210,59 miliar.
Baca juga: Harga Emas di Pegadaian 26 April: Antam dan Galeri24 Naik, UBS Turun
Direktur Utama ANTAM Nicolas D Kanter menyampaikan, raihan kinerja gemilang Antam di kuartal pertama tahun ini merupakan hasil implementasi strategi pemasaran inovatif dan pengendalian biaya yang ketat.
"Kami terus mengedepankan operation excellence dan penerapan good mining practices sehingga dapat mengoptimalkan kinerja Perusahaan. Antam juga terus melakukan strategi pemasaran yang inovatif, efisiensi biaya yang solid, serta menjaga struktur cash cost yang kompetitif," tutur Nico dalam Earnings Call di 25Hours, Jakarta, Jumat (9/5/2025).
Performa perusahaan juga turut tercermin dalam peningkatan EBITDA sebesar 518 persen menjadi Rp 3,26 triliun, melejit dibandingkan periode yang sama tahun 2024, yakni Rp 527,61 miliar.
Kinerja solid Antam triwulan ini disebut sebagai sinyal kuat atas efektivitas strategi transformasi dan efisiensi yang diterapkan perusahaan di tengah dinamika industri pertambangan.
Baca juga: Bauksit Jadi Kunci Hilirisasi Mineral, Pemerintah dan Pelaku Usaha Akselerasi Industri Alumina
Selanjutnya, Antam juga mencatat kenaikan laba kotor lebih dari 13 kali lipat menjadi Rp 3,64 triliun, serta laba usaha yang berbalik positif menjadi Rp 2,69 triliun, dari sebelumnya mencatatkan rugi Rp 491,19 miliar.
Laba bersih per saham dasar (EPS) ikut melonjak 794 persen menjadi Rp 88,69, disertai peningkatan total aset sebesar 17 persen menjadi Rp 48,30 triliun, serta kenaikan ekuitas sebesar 10 persen menjadi Rp 34,62 triliun.
Penjualan Meningkat
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Antam Arianto Sabtonugroho Rudjito menerangkan, Antam mencatatkan total penjualan bersih sebesar Rp 26,15 triliun sepanjang kuartal pertama 2025, melonjak 203 persen dibandingkan Rp 8,62 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
"Menariknya, penjualan domestik mendominasi 95 persen dari total pendapatan atau sebesar Rp 24,83 triliun, mencerminkan keberhasilan Antam dalam memperkuat basis pelanggan dalam negeri," ujar Arianto.
Komoditas emas menjadi tulang punggung pendapatan, dengan nilai penjualan mencapai Rp 21,61 triliun atau naik 182 persen dan menyumbang 83 persen dari total penjualan.
Volume penjualan emas juga meningkat signifikan sebesar 93 persen menjadi 13.739 kg, didorong oleh peluncuran aplikasi Antam Logam Mulia yang mempermudah transaksi emas fisik secara digital.
Tumbuh Agresif
Segmen nikel dan bauksit juga menunjukkan pertumbuhan yang impresif. Total penjualan nikel, termasuk feronikel dan bijih nikel melonjak 581 persen menjadi Rp 3,77 triliun.
Produksi feronikel tercatat sebesar 4.498 ton nikel dalam feronikel (TNi), sementara volume penjualan mencapai 4.839 TNi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.