Minggu, 5 Oktober 2025

Mensesneg Jelaskan Penyebab Kenaikan Harga Emas, Bukan Karena Kekhawatiran Ekonomi

Sangat berlebihan apabila ada anggapan bahwa kenaikan harga emas merupakan sinyal ekonomi Indonesia turun.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews.com/ Taufik Ismail
HARGA EMAS - Mensesneg Prasetyo Hadi di Akmil Magelang, Minggu (27/10/2024). Prasetyo Hadi menilai banyaknya yang berinvestasi emas bukan karena adanya kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi.  

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Istana Kepresidenan RI melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menilai banyaknya yang berinvestasi emas bukan karena adanya kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi. 

Menurutnya sangat berlebihan apabila ada anggapan bahwa kenaikan harga emas merupakan sinyal ekonomi Indonesia turun.

"Bahwa ada anggapan kenaikan ini apakah sinyal kekhawatiran kondisi ekonomi, saya kira itu berlebihan. Kalaupun ada masukan atau pandangan kmai harap kita semua memberikan pandangan konstruktif dan berikan optimisme terhadap kondisi ekonomi kita," kata Prasetyo, Rabu (30/4/2025).

Menurut Prasetyo banyaknya masyarakat yang berinvestasi emas sekarang ini karena investasi logam mulia tersebut dinilai lebih aman dan stabil.

Oleh karena itu saat harga emas naik, masyarakat semakin banyak yang ingin berinvestasi emas.

"Apalagi semenjak kita untuk pertama kalinya punya bank emas, bank bullion yang beberapa waktu lalu diresmikan presiden sheingga masyarakat punya kesempatan untuk inestasi emas dengan jauh lebih baik dan aman," katanya.

Prasetyo yang kini bertindak sebagai juru bicara presiden itu menilai bahwa kenaikan harga emas tidak hanya terjadi di Indonesia saja. 

Harga emas juga mengalami kenaikan di negara lain akibat naiknya harga emas dunia yang dipicu beberapa faktor, salah satunya yakni kondisi geopolitik.

"Sehingga permintaan terhadap emas naik secara signifikan dan ini menyebabkan mekanisme pasar bekerja sehingga harga emas kmoditas utama dunia juga ikut naik. termasuk di dalam negeri," pungkasnya.

Harga emas mengalami naik turun sepanjang April ini di tengah memanasnya perang dagang antara Amerika Serikat dengan China. 

Harga emas sempat menyentuh rekor tertinggi baru pada 21 April lalu. 

Harga emas spot naik sebesar 1,7 persen, mencapai $3.383,87 per ons pada pukul 02.46 GMT, setelah sebelumnya sempat menyentuh rekor tertinggi $3.384 di awal sesi perdagangan.

Kenaikan harga emas dunia tersebut menyebabkan harga emas dalam negeri ikut naik yang menyentuh rekor Rp 2 juta per gram.

Harga emas dunia kemudian melemah pada 30 April 2025.

Dilansir dari reuters harga emas di pasar spot turun 0,8 persen menjadi US$3.315,84 per troy ounce.

Kenaikan harga emas tersebut membuat warga di sejumlah daerah berbondong bodong untuk membeli emas, salah satunya di Bandung.

Dikutip dari Tribun Jabar, warga  rela antre sejak pagi di Butik Emas Logam Mulia, Jalan Banda Kota Bandung, Jumat (25/4/2025).

 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved