Industri Jasa Kiriman On-Demand Mulai Adopsi Kendaraan Listrik untuk Antaran Barang
Perusahaan pengiriman on-demand Lalamove mengadopsi standar internasional IFRS S2 Climate-related Disclosures dalam laporan iklimnya.
Penulis:
Abdul Qodir
Editor:
Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan jasa pengiriman barang on-demand Lalamove mengadopsi standar internasional IFRS S2 Climate-related Disclosures dalam laporan iklimnya, dengan mengacu pada International Sustainability Standards Board (ISSB).
Perusahaan mulai mengadopsi New Energy Vehicles (NEV) untuk armada pengiriman logistik untuk menjadikan pelaporan iklim sebagai instrumen strategis dalam mitigasi risiko bisnis jangka panjang
"Kami menyambut baik peluang untuk mendukung transisi menuju penggunaan New Energy Vehicle (NEV) dan pengurangan emisi karbon secara global."
Di tengah perkembangan era NEV, kami akan terus konsisten dalam mewujudkan masa depan logistik yang lebih ramah lingkungan, aman, dan berkelanjutan," ujar Andito B Prakoso, dalam keterangan tertulis dikutip Senin (21/4/2025).
Di China, penggunaan kendaraan listrik untuk pengiriman logistik naik signifikan, dengan pesanan armada van listrik naik dari 50 persen di 2023 menjadi sekitar 60 persen di 2024.
Menurut dia, kenaikan ini berdampak langsung pada penurunan emisi karbon yang termasuk dalam kategori Scope 3 yakni emisi tidak langsung yang berasal dari rantai pasok dan aktivitas operasional lainnya.
Baca juga: Dukung Zero Emission, MMKSI Serah Terima 11 Kendaraan Listrik Mitsubishi L100 ke Rentokil
Fenomena ini menunjukkan bahwa sektor logistik dituntut untuk bertransformasi mengikuti arah kebijakan hijau, baik dari sisi regulasi internasional maupun preferensi klien korporat yang kini lebih memperhatikan aspek lingkungan dalam memilih mitra bisnis.
Dalam laporan yang dirilis juga memuat evaluasi terhadap strategi iklim, manajemen risiko lingkungan, serta komitmen jangka panjang dalam pengurangan emisi.
Hal ini membuka peluang bagi pelaku industri untuk menarik perhatian investor yang mengedepankan prinsip ESG (Environmental, Social, Governance), termasuk potensi pendanaan dari instrumen hijau seperti green bonds dan pembiayaan transisi.
"Kami berkomitmen meningkatkan transparansi dalam pelaporan lingkungan. Inisiatif melakukan penilaian pengungkapan terkait iklim secara sukarela dengan merujuk pada persyaratan spesifik dari IFRS S2 menunjukkan dedikasi perusahaan dalam menghadapi perubahan iklim serta perbaikan berkelanjutan dalam praktik operasional," ujarnya.
Dari sisi infrastruktur, upaya memperluas jaringan stasiun pengisian daya untuk kendaraan listrik akan mendorong adopsi NEV lebih luas di kalangan mitra pengemudi dan memperkuat daya saing dalam penyediaan layanan pengiriman.
Di sisi aspek keselamatan kerja dan perlindungan sosial bagi mitra pengemudi kini mulai digunakan teknologi berbasis AI untuk analisis risiko operasional.
10 Negara Penghasil Nikel Terbesar di Dunia: Indonesia Nomor Satu |
![]() |
---|
Sudah Dibuka di Bangkok, CATL Layani Perbaikan Baterai Mobil Listrik |
![]() |
---|
Generasi Muda Punya Peran Penting Dorong Penggunaan Kendaraan Listrik, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Kemenperin Pacu Produksi IMIP untuk Penuhi Permintaan Global dan Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik |
![]() |
---|
Pertumbuhan Kendaraan Listrik Perlu Diimbangi Pemerataan SPKLU |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.