BPS: Neraca Dagang Indonesia Surplus selama 59 Bulan Berturut-turut Sejak Mei 2020
BPS mencatat neraca perdagangan Indonesia surplus sebesar 4,33 miliar dolar AS atau naik 1,23 miliar dolar AS pada Maret 2025.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia surplus sebesar 4,33 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau naik 1,23 miliar dolar AS pada Maret 2025.
Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 59 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
Baca juga: Nilai Impor RI Maret 2025 Mencapai 18,92 Miliar Dolar AS, Naik 0,38 Persen
"Surplus pada Maret 2025 lebih ditopang oleh surplus dari komoditas non-migas yang sebesar 6 miliar dolar AS," kata Amalia dalam Rilis BPS Edisi Maret, Senin (21/4/2025).
"Komoditas penyumbang surplus utama adalah lemak dan minyak hewan nabati atau (HS15), bahan bakar mineral (HS27) serta besi dan baja atau (HS72)," sambungnya.
Amalia merincikan, komoditas penyumbang surplus non-migas terbesar pada Maret 2025. Kata dia, surplus dengan Amerika didorong oleh komoditas mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya alas kaki (HS64) dan lemak dan minyak hewan nabati (HS15).
Kedua, dengan India surplus terbesar disumbang oleh komoditas bahan bakar mineral atau (HS27). Kemudian, lemak dan minyak hewan nabati (HS15) serta besi dan baja (HS72).
"Ketiga, dengan Filipina, ini surplus terbesar dikontribusikan oleh komoditas kendaraan dan bagiannya (HS87), bahan bakar mineral, dan juga lemak dan minyak hewan nabati (HS15)," ungkapnya.
Pada saat yang sama, lanjut Amalia, neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit 1,67 miliar dolar AS dengan komoditas penyumbang defisit adalah hasil minyak dan minyak mentah.
Adapun kinerja ekspor Indonesia pada bulan Maret 2025 mencapai 23,25 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau naik 5,95 persen 21,94 miliar dolar AS.
Tital nilai ekspor mengalami peningkatan baik secara bulanan maupun tahunan. Utamanya didorong oleh peningkatan nilai ekspor migas dan nonmigas.
Tercatat, nilai ekspor migas sebesar 1,45 miliar dolar AS atau naik 28,81 persen dibandingkan Februari sebesar 1,13 miliar dolar AS. Sedangkan ekspor nonmigas sebesar 21,80 miliar dolar AS naik 4,71 persen dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 20,82 miliar dolar AS.
"Peningkatan nilai ekspor Maret 2025 ini secara bulanan terutama didorong oleh kenaikan nilai ekspor non migas yaitu pada komoditas bijih logam perak dan abu atau (HS 26), kemudian besi dan baja (HS 72) dan mesin dan perlengkapan elektrik dan bagiannya atau (HS 85)," kata Amalia.
Sementara nilai impor Indonesia pada Maret 2025 mencapai 18,92 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau naik 0,38 persen dibandingkan Februari sebesar 18,85 miliar dolar AS.
Baca juga: Negosiasi Tarif, RI akan Tambah Impor dari AS
Total nilai impor mengalami peningkatan secara bulanan didorong oleh peningkatan nilai impor migas yang memiliki andil 1,18 persen terhadap total impor.
"Impor migas sebesar 3,13 miliar dolar AS atau naik 9,07 persen secara bulanan. Sementara itu, impor non-migas senilai 15,79 miliar dolar AS yang mengalami penurunan secara bulanan sebesar 1,18 persen," tutur Amalia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.