Senin, 29 September 2025

KUR BRI Letupan Nafas Panjang bagi UMKM Gitar Ngrombo

Layanan KUR BRI membantu permodalan dan pengembangan usaha UMKM seperti pengrajin gitar di Desa Ngrombo, klaster desa wisata gitar tetap eksis

Tribunnews.com/Chrysnha
BAKAL GITAR - Ketua Paguyuban Klaster Gitar Amanah, Sumardi menunjukkan bakal gitar di rumahnya, Desa Ngrombo, Baki, Sukoharjo. Layanan KUR BRI membantu permodalan dan pengembangan usaha UMKM seperti pengrajin gitar di Desa Ngrombo, klaster desa wisata gitar tetap eksis 

Ia dengan sabar menjelaskan bagaimana KUR bisa membantu, apa saja syaratnya, dan bagaimana cara mengelola pinjaman agar tidak menjadi beban di kemudian hari.

“Ya saya sudah dekat dengan mantri BRI. Kalau mereka tanya siapa yang butuh KUR, saya bantu. Kadang juga mengingatkan warga kalau ada yang telat bayar,” katanya sambil tersenyum.

Baginya, membantu sesama pengrajin adalah bagian dari tanggung jawab moral.

Sebab, jika industri gitar Ngrombo ingin bertahan dan berkembang, maka semua pengrajinnya harus memiliki akses yang sama terhadap sumber daya yang tersedia.

Keberadaan KUR BRI telah menjadi pilar utama bagi kelangsungan industri gitar Ngrombo.

Dalam situasi di mana pasar online semakin agresif menekan harga, KUR menjadi tameng yang memungkinkan para pengrajin bertahan dan terus berinovasi.

Dengan modal yang cukup, mereka bisa tetap fokus pada kualitas produk, alih-alih hanya bersaing di harga.

Sumardi percaya, selama ada semangat, selama ada kemauan, dan selama ada dukungan seperti KUR BRI, industri gitar Ngrombo akan terus bergaung.

Bukan hanya di negeri sendiri, tapi juga hingga ke mancanegara.

“Mau KUR? Ingatnya BRI,” ucapnya mantap.

Eksistensi Desa Ngrombo

Desa Ngrombo sebagai satu dari 10 bidang klaster di Kabupaten Sukoharjo, yakni klaster gitar Ngrombo.

Namanya bukan lagi sekelas produsen lokal, Desa Ngrombo bahkan pernah mengirim hasil karya penduduk lokal hingga mancanegara.

Filipina hingga Yunani menjadi tujuan pendaratan gitar-gitar khas Desa Ngrombo.

Sumardi mengatakan, sebanyak 225 pengrajin bertahan berkarya memproduksi gitar Desa Ngrombo.

Mereka memproduksi ribuan gitar setiap bulannya, dengan variasi harga yang berkisar dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah, tergantung pada jenis dan kualitasnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan