Senin, 29 September 2025

KUR BRI Letupan Nafas Panjang bagi UMKM Gitar Ngrombo

Layanan KUR BRI membantu permodalan dan pengembangan usaha UMKM seperti pengrajin gitar di Desa Ngrombo, klaster desa wisata gitar tetap eksis

Tribunnews.com/Chrysnha
BAKAL GITAR - Ketua Paguyuban Klaster Gitar Amanah, Sumardi menunjukkan bakal gitar di rumahnya, Desa Ngrombo, Baki, Sukoharjo. Layanan KUR BRI membantu permodalan dan pengembangan usaha UMKM seperti pengrajin gitar di Desa Ngrombo, klaster desa wisata gitar tetap eksis 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chrysnha Pradipha

TRIBUNNEWS.COM, SUKOHARJO - Angin pagi itu bertiup lembut, membawa aroma khas kayu yang tengah dipahat sebagai bahan bakal gitar.

Suara ketukan palu dan gesekan amplas berpadu dalam simfoni kerja keras, menciptakan melodi perjuangan yang telah menggema sejak dekade 1960-an.

Adalah Desa Ngrombo, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, desa yang bukan sekadar desa biasa.

Ini adalah tanah kelahiran ribuan gitar, saksi bisu ketekunan para pengrajin yang terus bertahan di tengah badai perubahan zaman.

Di antara deretan rumah produksi yang berjejer rapi, nama Sumardi menjulang sebagai sosok yang dihormati.

Seorang pria sederhana, berbalut semangat baja, yang telah mengabdikan dirinya pada seni pembuatan gitar sejak 1992.

Namun, seperti nada-nada yang naik turun dalam komposisi musik, perjalanan Sumardi tidak selalu mulus.

Rintangan demi rintangan harus ia hadapi, dari sulitnya mendapatkan modal hingga ketatnya persaingan di era digital. Apiknya, ia tak pernah menyerah.

Menurut dia, setiap gitar yang lahir dari tangannya adalah bukti nyata bahwa semangat pantang menyerah masih bersemi di tanah Ngrombo.

Dua puluh tahun lalu, dunia usaha tidak semudah sekarang. Akses permodalan menjadi batu sandungan besar bagi para pengrajin seperti Sumardi.

Baca juga: Di Balik Bunyi Gitar Ngrombo: Ekosistem Mikro yang Saling Bergantung

Saat itu, mengajukan pinjaman adalah mimpi yang sulit tergapai. Persyaratan ketat membuatnya harus ‘menumpang nama’ pengrajin lain demi bisa memperoleh modal.

Bagi para pengrajin, modal bukan sekadar uang, tetapi juga harapan.

Tanpa modal, mustahil bagi mereka untuk membeli bahan baku yang berkualitas, menggaji pekerja, dan menjaga kesinambungan produksi.

Sumardi mengenang masa-masa sulit itu dengan mata menerawang.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan