Senin, 29 September 2025

Bagaimana Teknologi Blockchain Bisa Mencegah Penyalahgunaan Dana CSR?

Setiap alokasi dana CSR yang dikeluarkan oleh perusahaan dapat tercatat secara permanen dan dapat diakses oleh pemangku kepentingan yang terlibat

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Eko Sutriyanto
istimewa
KEMITRAAN KOMUNITAS PEMULUNG - Plastic Bank membangun kemitraan dengan komunitas pemulung untuk mengurangi sampah plastik di Indonesia belum lama ini. Mereka menggunakan sistem blockchain untuk mencegah penyalahgunaan alokasi dana CSR. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Teknologi blockchain memiliki potensi besar untuk mencegah penyalahgunaan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dengan memastikan transparansi, akuntabilitas, dan pelacakan yang lebih baik. 

Ada beberapa cara blockchain dapat berperan dalam mencegah penyalahgunaan dana CSR.

Country Manager Plastic Bank Indonesia, Frederick Saman  mengatakan, sistem blockchain dapat memudahkan perusahaan untuk memvalidasi kontribusi CSR mereka sehingga memastikan akurasi dampak lingkungan dan sosial yang telah diciptakan.

"Hal ini dapat meningkatkan kredibilitas perusahaan di mata konsumen dan pemangku kepentingannya, termasuk kepada regulator," katanya, Senin (24/2/2025).

Dikatakannya, penggunaan blockchain meningkatkan transparansi yang tidak dapat diubah sehingga dapat menjamin agar setiap distribusi dana dapat dilacak secara transparan dan terverifikasi.

"Hal itu dikarenakan Blockchain mencatat setiap transaksi dalam bentuk digital yang tidak dapat diubah setelah ditulis," tuturnya. 

Baca juga: Memanfaatkan Teknologi Blockchain untuk Bantu Petani Terhubung dengan Pasar Pangan

Setiap alokasi dana CSR yang dikeluarkan oleh perusahaan dapat tercatat secara permanen dan dapat diakses oleh pemangku kepentingan yang terlibat.

Hal ini memastikan bahwa dana tersebut hanya digunakan untuk tujuan yang telah ditentukan dan mencegah perubahan atau penyalahgunaan alokasi dana.

Sistem tersebut menjamin agar perusahaan dapat memastikan kontribusi CSR benar-benar digunakan secara tepat sasaran bagi komunitas yang dituju tanpa risiko penyalahgunaan.

Ia menambahkan, pihaknya sejak 2019 telah menggunakan sistem blockchain dalam implementasi programnya di Indonesia sehingga hal itu membangun kepercayaan bagi mitra perusahaan serta memberikan manfaat nyata bagi komunitas pemulung. 

"Bagi anggota komunitas Plastic Bank, aplikasi berbasis blockchain tersebut memfasilitasi distribusi insentif yang efektif dan transparan," katanya.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan