Donald Trump Buka Peluang Oracle dan Microsoft Akuisisi Saham TikTok
National Public Radio (NPR) mengungkap bahwa Oracle dan Microsoft akan menggeser kepemilikan saham mayoritas ByteDance di TikTok.
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Presiden Amerika Donald Trump memberi peluang kepada raksasa teknologi Oracle dan Microsoft untuk mengakuisisi saham TikTok.
Isu ini mencuat setelah National Public Radio (NPR) mengungkap bahwa Oracle dan Microsoft akan menggeser kepemilikan saham mayoritas ByteDance di TikTok.
Nantinya, algoritma aplikasi, pengumpulan data dan pembaruan perangkat lunak TikTok global akan diawasi oleh Oracle.
Microsoft akan bertugas menanamkan investasi dalam kesepakatan ini, sementara ByteDance akan tetap memiliki sebagian kecil saham di TikTok, kendati begitu ketentuan kesepakatan dapat berubah dan masih dibahas.
Izin akuisisi diberikan kepada Oracle, karena perusahaan ini dinilai mampu memberikan pengawasan terhadap operasional aplikasi TikTok, termasuk mengurangi kekhawatiran atas potensi pengaruh Tiongkok.
Dengan begitu kepemilikan Tiongkok bisa diminimalkan, sehingga TikTok bisa kembali beroperasi dan diakses secara bebas oleh jutaan pengguna AS.
"Tujuannya adalah agar Oracle dapat memantau dan mengawasi secara efektif apa yang sedang terjadi dengan TikTok. ByteDance tidak akan sepenuhnya hilang, tetapi akan meminimalkan kepemilikan China," ujar sumber anonim NPR.
TikTok, Oracle, Microsoft dan Gedung Putih belum memberikan komentar terkait dengan spekulasi akuisisi dari TikTok di AS.
Baca juga: Trump Batal Blokir Tiktok, tapi Minta 50 Persen Saham Perusahaan Jadi Hak Milik AS
Sejumlah analis memproyeksikan nilai yang dibutuhkan untuk membeli operasional TikTok bisa bernilai setengah dari nilai perusahaan secara keseluruhan.
Bahkan nilainya diperkirakan bisa lebih dari 100 miliar dolar AS. Harga fantastis ini sepadan dengan pamornya, sebab pertumbuhan TikTok di AS terbilang stagnan di tengah gempuran Instagram sebagai pesaingnya.
Para Investor yang Mengincar Tiktok
Induk TikTok di China memiliki waktu dua bulan untuk menemukan pembeli dari AS agar aplikasi video bergulir ini bisa beroperasi di AS.
Sejauh ini penawar Tiktok cukup banyak. Bahkan ada yang bersedia membayar lebih dari 50 miliar dolar AS.
Calon investor yang berniat mengakuisisi TikTok diantaranya mantan pemilik Los Angeles Dodgers, Frank McCourt dan investor Shark Tank O’Leary.
Baca juga: TikTok Pulihkan Layanan di AS, Berterima Kasih kepada Donald Trump, AS Incar 50 Persen Kepemilikan
Selain dua orang tersebut, para miliarder AS seperti CEO Tesla Elon Musk mengaku siap mengakuisisi bisnis aplikasi TikTok di pasar AS.
AS dan Tiongkok Gelar Pertemuan di Spanyol, Penjualan TikTok Ikut Jadi Bahasan utama |
![]() |
---|
Infomedia Resmi Gandeng Global Partner Guna Perkuat Layanan Contact Center Berbasis AI |
![]() |
---|
Fitur Live TikTok Menghilang, Kapan Bisa Diakses Kembali? |
![]() |
---|
Microsoft Pecat 4 Karyawan yang Protes Hubungan Bisnis Perusahaan dengan Israel |
![]() |
---|
Microsoft Minta Bantuan FBI Hentikan Demo Karyawan yang Minta Putus Hubungan dengan Israel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.