Senin, 29 September 2025

Pesawat Jeju Air Jatuh di Korsel

Profil Pesawat Jeju Air Boeing 737-800, Bisa Hemat 7 Persen Bahan Bakar

Boeing 737-800 menggabungkan desain sayap berteknologi canggih yang membantu meningkatkan kapasitas dan efisiensi bahan bakar.

AFP/JUNG YEON-JE
Petugas pemadam kebakaran dan petugas penyelamat bekerja di dekat lokasi kejadian pesawat seri Boeing 737-800 Jeju Air jatuh dan terbakar di Bandara Internasional Muan di Provinsi Jeolla Selatan, sekitar 288 kilometer barat daya Seoul pada 29 Desember 2024. - Sebuah pesawat Jeju Air yang membawa 181 orang dari Thailand hingga Korea Selatan jatuh saat tiba, menabrak penghalang dan terbakar, menyebabkan semua orang kecuali dua orang dikhawatirkan tewas. (JUNG YEON-JE / AFP) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani 

TRIBUNNEWS.COM - Pesawat Boeing 737-800 menjadi pembicaraan usai terjadinya kecelakaan penerbangan Jeju Air di Bandara Muan, Korea Selatan, pada Minggu (29/12/2024).

Insiden tersebut menewaskan 179 orang dan dua orang selamat, sekaligus menjadi peristiwa kecelakaan terparah dalam sejarah penerbangan Korea Selatan.

Banyak maskapai di dunia saat ini menggunakan Boeing 737-800 sebagai armadanya. Di Indonesia, menurut data Kementerian Perhubungan, ada lima maskapai di Indonesia masih menggunakan pesawat jenis Boeing 737-800.

Lalu, apa yang membuat jenis pesawat Boeing 737-800 banyak dipakai maskapai penerbangan? Berikut Tribunnews.com rangkum profil dari Boeing 737-800.

Baca juga: Mengenal Boeing 737-800 Jeju Air yang Jatuh di Korsel, Banyak Dipakai Maskapai Penerbangan di Dunia

Dilansir dari berbagai sumber, sejarah Boeing 737-800 dimulai dari penciptaan seri 737 Next Generation atau NG pada tahun 1997. Varian yang termasuk didalamnya adalah seri 600, 700, 800, 900 dan 900ER.

Boeing 737-800 merupakan varian Next Generation yang terlaris dan banyak digunakan oleh maskapai penerbangan komersial. 

Secara dimensi, 737-800 memiliki lebar sayap 34,31 m, panjang 39,47 m, tinggi 12,55 m dan luas sayap 125,0 m2. 

Kapasitas tempat duduknya terdiri dari dua kelas, yakni umum untuk 162 orang dan kelas satu untuk 12 penumpang dengan empat kursi sejajar dan jarak 91 cm.
 
Boeing 737-800 banyak diminati maskapai penerbangan karena keandalannya, efisiensi bahan bakar dan kinerjanya yang ekonomis, serta memberikan fleksibilitas kepada operator untuk melayani berbagai pasar.

Selain itu, efisiensi bahan bakar hingga 7 persen menjadi pertimbangan sempurna para maskapai penerbangan komersial.

Perjalanan 737 kembali dimulai dengan momentum baik saat bulan April 2009, dimana Boeing dan CFM memperkenalkan program penyempurnaan mesin New CFM56-7BE yang bertepatan dengan penyempurnaan rangka pesawat 737. Kombinasi ini mengurangi konsumsi bahan bakar hingga 2 persen.

Perubahan perangkat keras mesin CFM akan meningkatkan aliran udara dan mesin akan bekerja pada suhu yang lebih dingin, sehingga menghasilkan pengurangan konsumsi bahan bakar sebesar 1 persen.

Perbaikan struktural pesawat Boeing akan mengurangi hambatan, sehingga mengurangi penggunaan bahan bakar sekitar 1 persen. Perbaikan gabungan tersebut juga setara dengan pengurangan emisi karbon sebesar 2 persen.

Boeing 737-800 menggabungkan desain sayap berteknologi canggih yang membantu meningkatkan kapasitas dan efisiensi bahan bakar, sehingga meningkatkan jangkauan.

Desain sayap airfoil yang canggih memberikan kecepatan jelajah ekonomis sebesar 789 Mach (530 mph) – dibandingkan dengan model sebelumnya yang hanya 745 Mach.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan