Senin, 29 September 2025

Pesawat Jeju Air Jatuh di Korsel

Mengenal Boeing 737-800 Jeju Air yang Jatuh di Korsel, Banyak Dipakai Maskapai Penerbangan di Dunia

Maskapai penerbangan Jeju Air 7C2216 jatuh dan terbakar pada Minggu (29/12/2024) di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan.

Editor: Hasanudin Aco
AFP/JUNG YEON-JE
Petugas pemadam kebakaran dan petugas penyelamat bekerja di dekat puing-puing pesawat seri Boeing 737-800 Jeju Air setelah pesawat itu jatuh dan terbakar di Bandara Internasional Muan di Provinsi Jeolla Selatan, sekitar 288 kilometer barat daya Seoul pada 29 Desember 2024. - Jeju Pesawat udara yang membawa 181 orang dari Bangkok ke Korea Selatan jatuh pada saat kedatangan pada tanggal 29 Desember, bertabrakan dengan penghalang dan terbakar, dengan hanya dua orang yang selamat sejauh ini dan berhasil diselamatkan. 120 dipastikan tewas. (JUNG YEON-JE / AFP) 

 

TRIBUNNEWS.COM, KOREA SELATAN - Maskapai penerbangan Jeju Air 7C2216 jatuh dan terbakar pada Minggu (29/12/2024) di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan.

Kecelakaan ini  menewaskan 179 dari 181 orang penumpangnya.

Model pesawat yang jatuh

Diketahui, pesawat Jeju Air 7C2216 menggunakan Boeing 737-800.

737-800 adalah salah satu model "generasi berikutnya" dari seri 737 terlaris Boeing, yang pertama kali diluncurkan pada tahun 1993.

Varian 800 pertama kali terbang pada tahun 1997 dan merupakan pesawat terlaris pada generasi tersebut. 

Pesawat ini memiliki kapasitas maksimum 189 penumpang.

Boeing 737-800 dan saudaranya generasi berikutnya digantikan oleh 737-Max, yang masih sangat mirip tetapi memiliki mesin yang lebih besar dan peningkatan teknologi lainnya. 

Cacat desain pada 737-Max menjadi penyebab dua kecelakaan pada tahun 2018 dan 2019 yang menewaskan 346 orang yakni kecelakaan Lion Air dan Ethiopian Airlines.

Kecelakaan tersebut mengawali krisis terbesar dalam sejarah Boeing  dengan seluruh armada 737-Max dihentikan sementara hingga cacat desain diperbaiki.

Kecelakaan Lion Air 2018

Pada 29 Oktober  2018 lalu, Boeing 737 MAX 8 milik Lion Air  JT610 rute Jakarta-Pangkalpinang jatuh di Laut Jawa.

Kecelakaan ini menewaskan 189 orang yang terdiri dari 179 penumpang dewasa, 1 penumpang anak, 2 bayi, 2 pilot, 5 kru pesawat.

Pesawat Lion Air JT 610 jatuh setelah 13 menit mengudara.

Diberitakan Kompas.com, 25 Oktober 2019, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Kementerian Perhubungan merilis laporan akhir investigasi kecelakaan Lion Air JT 610.

Dalam laporan tersebut, KNKT menyimpulkan ada sembilan faktor yang berkontribusi pada kecelakaan tersebut.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan