Perkembangan Sektor Pariwisata Mendorong Kenaikan Harga Properti di Bali
Erwin Soeriadimadja, menjelaskan lebih lanjut bahwa kenaikan harga bangunan menjadi salah satu faktor utama yang mendorong pertumbuhan IHPR.
Pertama, adalah meningkatnya permintaan akan properti berkelanjutan dan ramah lingkungan, seiring meningkatnya kesadaran akan isu lingkungan.
Pengembang semakin banyak memasukkan praktik bangunan hijau, sumber energi terbarukan, dan material berkelanjutan ke dalam proyek mereka.
"Tren ini diperkirakan akan terus berlanjut, menarik pembeli dan investor yang peduli lingkungan,” ungkapnya.
Kedua, transformasi digital industri real estat adalah tren yang perlu diperhatikan.
Platform daring, tur virtual, dan strategi pemasaran digital menjadi alat penting untuk transaksi properti. Inovasi ini memudahkan calon pembeli untuk menjelajahi properti dari jarak jauh dan bagi penjual untuk menjangkau audiens global.
Ketiga, adalah meningkatnya permintaan ruang kerja jarak jauh.
Vila dan hunian dengan konsep home office, internet berkecepatan tinggi, dan lingkungan kerja yang kondusif sangat dicari oleh pekerja jarak jauh dan nomaden digital. (Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sari/Tribunnews.com)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Harga Sewa Properti Hotel dan Perkantoran di Bali Tumbuh sebesar 9,87 Persen dan 5,06 Persen
Sumber: Tribun Bali
Kolaborasi Lintas Industri, Harpropnas Fest 2025 Geliatkan Pasar Properti di Akhir Tahun |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Denpasar, Rabu 17 September 2025: Hujan Ringan Merata |
![]() |
---|
Pertemuan dan Simposium Perumahan 'Warisan Bangsa' Dihadiri 1.380 Peserta |
![]() |
---|
Pasokan Listrik di Bali Dijaga Tetap Stabil di Tengah Banjir September 2025 |
![]() |
---|
Daya Beli Pulih, Pasar Properti Ikutan Stabil, Pengembang Mulai Gencar Ekspansi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.