Ia mencatat dalam merakit sebuah kendaraan listrik mineral yang dibutuhkan adalah grafit sebanyak 32%, disusul tembaga sejumlah 25%, lalu nikel sebesar 20%. Dua mineral terakhir merupakan hasil produksi tambang yang dikelola grup Merdeka.
“Nikel dibutuhkan sebagai komponen kunci dalam membuat baterai lithium-ion karena kapasitas penyimpanan energinya yang tinggi. Sehingga sangat ideal mencapai jarak tempuh berkendara yang lebih jauh dan waktu pengisian daya yang lebih cepat,” jelasnya.
Tidak hanya itu, tembaga juga sangat krusial bagi baterai kendaraan listrik karena sifat konduktivitasnya yang tinggi sehingga memungkinkan transmisi arus yang efisien dan meminimalkan kehilangan energi selama pengisian dan pengosongan.
"Tambang kami juga memproduksi emas yang digunakan sebagai bahan pelapis pada konektor dan kontak dalam sistem kelistrikan mobil karena konduktivitas dan ketahanannya terhadap korosi. Tetapi emas tidak dipilih sebagai bahan utama produksi baterai, karena harganya yang mahal dibandingkan logam lainnya," pungkas Tom.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.