Senin, 29 September 2025

Menekan Emisi Karbon dan Kemacetan, Masyarakat Diajak Menggunakan Transportasi Publik

Masyarakat didorong menggunakan transportasi umum sebagai upaya mengurangi emisi karbon dan kemacetan, satu di antaranya menggunakan LRT Jabodebek.

Editor: Wahyu Aji
Tribunnews/JEPRIMA
EMISI KARBON - Rangkaian kereta listrik ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jabodebek saat uji beban di Jembatan Bentang Panjang yang berada di antara kawasan Kuningan dan Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Minggu (27/2/2022). Berdasarkan hasil kajian PT Ametis Institut tahun 2024, LRT Jabodebek hanya menghasilkan rata-rata 15 gram karbon dioksida ekuivalen (CO₂e) per penumpang per kilometer. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masyarakat didorong menggunakan transportasi umum sebagai upaya mengurangi emisi karbon dan kemacetan, satu di antaranya menggunakan LRT Jabodebek.

Emisi karbon yakni pelepasan gas-gas yang mengandung karbon, terutama karbon dioksida (CO2), ke atmosfer bumi.

Berdasarkan hasil kajian PT Ametis Institut tahun 2024, LRT Jabodebek hanya menghasilkan rata-rata 15 gram karbon dioksida ekuivalen (CO₂e) per penumpang per kilometer.

Perhitungan ini mengacu pada faktor emisi listrik Sistem Jawa-Madura-Bali (Jamali) tahun 2024 berdasarkan Statistik PLN 2023.

Sementara moda transportasi pribadi menghasilkan emisi yang jauh lebih tinggi yakni Mobil listrik (50–100 kWh) sebanyak 33 gram CO₂e/orang/km, mobil konvensional 1000–2000 cc sebanyak 31 gram CO₂e/orang/km, dan sepeda motor <250>

"Dengan memilih transportasi publik, kita bukan hanya mengurangi emisi dan kemacetan, tetapi juga ikut mewujudkan kota yang lebih sehat dan berkelanjutan," Executive Vice President LRT Jabodebek, Mochamad Purnomosidi dikutip Kamis (17/7/2025).

Menurutnya, operasional dijalankan dengan prinsip ramah lingkungan melalui manajemen energi, pengelolaan limbah, serta pemantauan dampak lingkungan yang berkontribusi pada efisiensi sumber daya, pengurangan limbah, dan perlindungan lingkungan. 

LRT Jabodebek memanfaatkan energi terbarukan melalui pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 60 kWp di Gedung Kantor dan 33 kWp di Klinik Mediska, yang mampu menghemat konsumsi listrik masing-masing hingga 15 persen dan 10%.

Baca juga: KAI Tambah Jumlah Perjalanan LRT Jabodebek yang Berlaku Mulai 1 Juli 2025

"Kami mengajak seluruh masyarakat untuk turut berperan aktif dengan memilih transportasi umum dalam kegiatan sehari-hari," tutur Purnomosidi.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan