Perusahaan Daur Ulang asal Jepang Mulai Masuki Ekspansi Bisnis di Pasar Indonesia
Perusahaan ini memiliki visi untuk membangun masyarakat yang mendukung ekosistem yang seimbang, berkontribusi pada kesejahteraan seluruh bangsa
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Amita Group, perusahaan yang bergerak dalam industri daur ulang asal Jepang memulai langkahnya untuk memasuki pasar Indonesia.
Dengan modal yang cukup signifikan, yaitu Rp 12 miliar untuk PT Amita Tamaris Lestari dan Rp 10 miliar untuk PT Amita Prakarsa Hijau, perusahaan ini berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif di bidang lingkungan dan daur ulang di Indonesia.
Amita Group telah beroperasi lebih dari 45 tahun di Jepang dengan fokus utama pada pengelolaan lingkungan.
CEO Amita Circular Design Sdn Bhd, Menurut Eiichi Yamato mengatakan, perusahaan ini memiliki visi untuk membangun masyarakat yang mendukung ekosistem yang seimbang, yang akan berkontribusi pada kesejahteraan seluruh bangsa.
"Kami ingin memberikan nilai tambah terbaik di bidang lingkungan hidup serta industri daur ulang di Indonesia," ungkap Yamato dalam wawancaranya dengan Tribunnews.com.
Sejak 1979, Amita Group telah mengembangkan bisnis yang berkontribusi pada pengurangan emisi CO2 di industri semen dengan mendaur ulang limbah industri menjadi bahan baku dan bahan bakar alternatif.
Baca juga: Amita Group Jepang Buat 2 Perusahaan Patungan Bersama Group Salim
Hal ini bertujuan untuk mengurangi pembakaran yang berbahaya dan mengurangi jumlah tempat pembuangan sampah.
Dalam upaya untuk mempromosikan netralitas karbon dan ekonomi sirkular di Indonesia, Amita Group telah menjalin kemitraan dengan Indocement.
Pada Mei 2023, kedua perusahaan sepakat untuk melakukan studi kelayakan yang komprehensif.
Langkah awal ini akan mencakup pemeriksaan kelayakan bisnis yang berfokus pada produksi dan pasokan bahan bakar alternatif serta bahan baku dari limbah.
"Studi kelayakan yang komprehensif ini akan membantu mempromosikan netralitas karbon dan ekonomi sirkular di Indonesia," kata Yamato.
Dengan banyaknya limbah yang terbuang ke tempat pembuangan akhir di Indonesia, ada potensi besar untuk memanfaatkan sumber daya tersebut secara efektif.
Amita Group dan Indocement berencana untuk meluncurkan proyek bersama yang akan meliputi dua inisiatif yang sudah berhasil di Jepang: Meguru Station dan Cyano Project.
Meguru Station merupakan stasiun pemulihan sumber daya yang berbasis komunitas, menggabungkan pemisahan dan pemulihan sumber daya dengan fungsi pengembangan masyarakat.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Sanae Takaichi Berpeluang Jadi Perdana Menteri Perempuan Pertama Jepang |
![]() |
---|
Menelan Rekor Rossi, Marquez Tulis Ulang Sejarah Sisa Balapan saat Juara Dunia MotoGP 2025 di Motegi |
![]() |
---|
Daftar Tim Lolos 16 Besar Kejuaraan Dunia Voli Putra 2025: Turki Perintis, Kejutan Jepang Tersingkir |
![]() |
---|
700 Poin Marc Marquez di MotoGP 2025 Bukan Mission Impossible, Pecahkan Rekor Pribadi 11 Tahun |
![]() |
---|
Jadwal MotoGP Jepang 2025: Panggung Marc Marquez Segel Gelar Juara Dunia MotoGP ke-7 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.