Peneliti CSIS Ragukan Efektivitas dan Transparansi Program Makanan Bergizi Gratis Prabowo
Peneliti CSIS mempertanyakan efektivitas dan transparansi program makan bergizi gratis yang menjadi salah satu unggulan Presiden Prabowo Subianto.
Penulis:
Mario Christian Sumampow
Editor:
Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti mempertanyakan efektivitas dan transparansi program makan bergizi gratis yang menjadi salah satu unggulan Presiden Prabowo Subianto di lima tahun pemerintahannya ke depan bersama Kabinet Meerah Putih.
Dalam sebuah diskusi yang berlangsung hari ini di Jakarta, Jumat (25/10/2024), Direktur Eksekusi Sosial Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Yose Rizal menyampaikan kekhawatiran akan potensi kebocoran dan penyimpangan dalam operasional Program Makan Bergizi Gratis.
"Manfaat program ini memang ada, tapi pelaksanaan dan pengawasannya perlu perhatian serius. Jika tidak, anggaran bisa saja tidak sampai pada pihak yang benar-benar membutuhkan," ujar Direktur Eksekutif CSIS, Yose Rizal.
Dia berpendapat, tanpa distribusi yang tepat sasaran, program ini berisiko hanya membebani anggaran tanpa memberikan dampak nyata bagi kelompok yang menjadi prioritas seperti anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan anak sekolah.
"Anggarannya bisa jadi terlalu besar jika tidak diarahkan secara efektif. Program seperti ini harus menghindari pemborosan," tambah Yose.
Sebagai informasi, program makan siang gratis untuk anak sekolah ini akan akan resmi dimulai pada 2 Januari 2025.
Kepala Badan Gizi Nasional mengatakan, ada sejumlah pihak yang dilibatkan untuk menyukseskan program ini, salah satunya Tentara Nasional Indonesia (TNI).
"Jadi (2 Januari 2025). TNI itu salah satu mitra yang bisa membantu kesuksesan program makan bergizi. Salah satu saja, sementara mitra lain juga kan banyak," kata Dadan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2024).
Baca juga: Kementan Libatkan Emak-emak Pasok Sayuran Segar untuk Program Makan Bergizi Gratis
Dadan menuturkan, TNI sebagai mitra operasional bakal dilibatkan mengingat institusi itu memiliki struktur hingga ke lapisan bawah.
Ratusan Siswa di Yogyakarta dan Bengkulu Keracunan MBG di Hari yang Sama |
![]() |
---|
Ratusan Siswa Keracunan MBG di Bengkulu, Gubernur dan Wakil Gubernur Bereaksi |
![]() |
---|
Bupati Lebak Hadiri Peresmian Dapur MBG: Program Ini Bukan Sekadar Beri Makanan |
![]() |
---|
CSIS dan CfDS Gelar IRIS 2025, Bahas Risiko dan Peluang GenAI di Asia-Pasifik |
![]() |
---|
Pemerintah Kucurkan Rp 335 T untuk MBG Pada 2026, Ini Kritik dari CSIS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.