Perkuat Bisnis Beras Khusus, Wahana Inti Makmur Bidik Pertumbuhan 20 Persen
Konsumsi beras di Indonesia masih tinggi, bahkan terus meningkat sepanjang 2019-2023 sehingga membuka peluang bisnis distribusi beras di Indonesia.
Penulis:
Sanusi
Editor:
Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI) membidik pertumbuhan penjualan berkisar 15 persen-20 persen pada 2024 dibandingkan dengan setahun sebelumnya yang senilai Rp79,2 miliar.
“Kami melihat peluang pasar beras di Indonesia masih potensial, termasuk untuk jenis beras khusus. Karena itu, kami menargetkan pertumbuhan pendapatan penjualan berkisar 15-20 persen pada tahun ini,” kata Direktur utama Wahana Inti Makmur Piero Mustafa dalam keterangannya kepada media, Selasa (21/5/2024).
Dia menerangkan, produk yang didistribusikan oleh NASI mencakup beras umum dan beras khusus.
Dia menambahkan, potensialnya bisnis beras ditopang oleh tingginya kebutuhan pasar seiring pertumbuhan populasi penduduk.
Merujuk Peraturan Badan Pangan Nasional (Bapanas) No 2 Tahun 2023, klasifikasi beras terdiri atas beras umum dan beras khusus.
Beras umum mencakup beras pecah kulit dan beras sosoh. Sedangkan beras khusus terdiri atas beras ketan, beras merah, beras hitam, beras varietas lokal, beras fortifikasi, beras organik, beras indikasi geografis, beras dengan klaim kesehatan, dan beras tertentu yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri.
Sementara itu, kelas mutu beras terdiri atas beras premium, beras medium, beras submedium, dan beras pecah.
Mutu beras merupakan nilai yang ditentukan atas dasar kriteria keamanan, kandungan gizi, organoleptik, fisik, dan komposisi.
“Kami melihat kebutuhan akan beras khusus kian meningkat seiring kesadaran konsumen terhadap kesehatan, terutama pascapandemi Covid-19,” kata Piero.
Dia menerangkan, NASI merangsek pasar lewat dua klasifikasi beras, yakni umum dan khusus.
“Komposisi produk yang kami distribusikan selama ini porsinya seimbang, yakni 50 persen beras umum dan 50 persen beras khusus,” ujarnya.
Konsumsi beras di Indonesia masih tinggi, bahkan terus meningkat sepanjang 2019-2023 sehingga membuka peluang bisnis distribusi beras di Indonesia menjadi kian lebar.
Mengutip data Konsumsi Pangan Tahun 2023 yang dilansir Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Tahun 2023, konsumsi beras dan beras ketan masyarakat Indonesia pada 2023 tercatat sebesar 81,23 kilogram/kapita/tahun.
Angka itu meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2019 yang bertengger di level 78,71 kilogram/kapita/tahun. Namun, konsumsi tahun 2023 turun 0,15 persen bila dibandingkan setahun sebelumnya yang masih sekitar 81,35 kilogram/kapita/tahun.
Bos Bulog Jamin Kualitas Beras SPHP Bebas Kutu dan Kuman |
![]() |
---|
Sidak Ritel Modern, Dirut Bulog Pastikan Ketersediaan dan Penyaluran Beras Aman |
![]() |
---|
Pemerintah Bentuk Satgas Tangani Temuan Zat Radioaktif di Udang Beku yang Diekspor ke AS |
![]() |
---|
Pemerintah Minta Pengusaha Tak Patok Harga Tinggi untuk Beras Khusus |
![]() |
---|
Profil dan Bisnis Bambang Tanoesoedibjo, Gugat KPK soal Status Tersangkanya di Kasus Korupsi Bansos |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.