Senin, 6 Oktober 2025

Nilai Tukar Rupiah

Jaga Rupiah dan Tekan Keluarnya Modal Asing Jadi Alasan Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga

Ketidakpastian yang masih berlangsung terkait kondisi geopolitik di Timur Tengah memicu risiko kenaikan harga minyak dunia.

dok. Kompas/Priyombodo
Bank Indonesia. Ketidakpastian yang masih berlangsung terkait kondisi geopolitik di Timur Tengah memicu risiko kenaikan harga minyak dunia. 

Diberitakan sebelumnya, Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate di level 6,25 persen.

Hal tersebut diutarakan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo setelah melakukan Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 23-24 April 2024 di tengah anjloknya nilai tukar rupiah.

"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 23 dan 24 April 2024 memutuskan untuk menaikkan BI Rate 25 basis poin menjadi sebesar 6,25 persen,” ucap Perry saat konferensi pers, Rabu (24/4/2024).

Sehingga, dengan naiknya BI Rate 25 basis poin, diikuti dengan suku bunga Deposit Facility naik menjadi sebesar 5,50 persen, dan suku bunga Lending Facility naik menjadi 7,00 persen.

Perry menjelaskan, alasan menaikkan suku bunga demi memperkuat stabilitas rupiah dari kemungkinan membuturuknya risiko global.

"Serta langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap dalam sasaran 2,5±1 persen pada 2024 dan 2025," imbuh Perry.

Kemudian, ucap Pery, termasuk kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved