Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Ekonom Ungkap 5 Dampak Serangan Iran ke Israel Terhadap Ekonomi Indonesia, Apa Saja?

Investor mencari aset yang aman baik emas dan dollar AS sehingga rupiah bisa saja melemah hingga Rp 17.000 per dolar AS.

dok. Kompas
Direktur Eksekutif dan Ekonom CELIOS Bhima Yudhistira. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira memaparkam, bahwa serangan Iran ke Israel punya lima dampak yang serius ke ekonomi Indonesia.

Pertama, memicu lonjakan harga minyak mentah ke 85,6 dolar AS per barrel atau meningkat 4,4 persen secara year on year. Sebagai negara penghasil minyak ke tujuh terbesar di dunia, produksi dan distribusi minyak Iran bisa terpengaruh.

"Harga minyak yang melonjak berimbas ke pelebaran subsidi energi hingga pelemahan kurs rupiah lebih dalam," ujar Bhima saat dihubungi Tribunnews, Selasa (16/4/2024).

Baca juga: Wanti-wanti Menperin Agus Gumiwang Dampak Serangan Iran ke Israel Bagi Pelaku Industri RI

Kedua, keluarnya aliran investasi asing dari negara berkembang karena meningkatnya risiko geopolitik.

Investor juga mencari aset yang aman baik emas dan dollar AS sehingga rupiah bisa saja melemah hingga Rp 17.000 per dolar AS.

"Ketiga, kinerja ekspor Indonesia ke timur tengah, afrika dan eropa akan terganggu menyebabkan pertumbuhan ekonomi akan melambat di kisaran 4,6-4,8 persen tahun ini," kata Bhima.

Keempat, menimbulkan dorongan inflasi karena naiknya harga energi sehingga tekanan daya beli masyarakat bisa semakin besar.

Rantai pasok global yang terganggu perang membuat produsen harus cari bahan baku dari tempat lain, tentu biaya produksi yang naik akan diteruskan ke konsumen.

"Kelima, suku bunga tinggi akan bertahan lebih lama bahkan ada risiko suku bunga naik. Bagi masyarakat yang mau membeli kendaraan bermotor hingga rumah lewat skema kredit siap siap bunga nya akan lebih mahal," ujar Bhima.

Sebelumnya, pasukan Garda Revolusi Iran meluncurkan lebih dari 300 drone dan rudal ke wilayah Israel dari wilayah Iran atau lebih dari sekira 1.770 kilometer.

Pemerintah Iran menegaskan bahwa serangan tersebut, merupakan balasan terhadap serangan Israel terhadap kantor konsulat Iran di Damaskus.

Sebab, peristiwa tersebut menewaskan dua jenderal Garda Revolusi Iran dan lima penasihat militer.

Iran menyatakan bahwa operasi militer menyerang Israel pada 14 April 2024 telah berakhir tapi mengancam bila Israel membalas, maka Israel akan mendapat balasan yang jauh lebih besar.

Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri menyampaikan, pihaknya tidak berniat melanjutkan operasi militer melawan Israel.

"Operasi tersebut telah berakhir dan kami menyatakan bahwa Kubah Besi (Iron Dome) ternyata tidak mampu memberikan perlawanan yang berarti terhadap operasi kami sehingga operasi ini kami hentikan," tuturnya dikutip kantor berita Iran IRNA.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved