Sabtu, 4 Oktober 2025

Tegas Akhiri Utang Warga ke Rentenir, BUMDes Karya Manunggal Keditan Wujudkan Desa Berdaya 

"Orang kalau pikirannya ayem (tenang) mau tani, mau ternak, mau dagang kan enak, mereka tidak harus dikejar-kejar penagih utang tiap minggu," kata dia

Penulis: Imam Saputro
TribunSolo/Imam Saputro
Direktur BUMDes Karya Manunggal, Anggi (kanan) tengah melayani transaksi keuangan di kantor BUMDes di Kantor Pemerintah Desa Keditan. 

Meski baru berusia 2 tahun di tahun 2017, langkah berani yang dilakukan Pemerintah Desa Keditan melalui BUMDes Karya Manunggal ini bisa berdampak besar ke warga desa.

“Orang kalau pikirannya ayem (tenang) mau tani, mau ternak, mau dagang kan enak, mereka tidak harus dikejar-kejar penagih utang tiap minggu,” kata Karyadi.

“Ujung-ujungnya kan bisa ke kesejahteraan warga kami,” tambahnya.

Hampir 5 tahun berlalu, utang warga di BUMDes yang berkaitan rentenir diakui Karyadi sudah lunas.

“Sekarang ya simpan pinjam biasa, yang penting kalau ada butuh uang warga larinya jangan ke rentenir lagi, mesakne (kasihan) bunga di rentenir sangat menyengsarakan,” kata Karyadi.

BUMDes Karya Manunggal tetap menggunakan sistem bunga untuk simpan pinjam, tetapi dengan nilai yang sangat kecil.

“Bunganya hanya 1 persen per bulan, itupun dengan toleransi yang sangat tinggi, kan ke warga sendiri,” ungkap Direktur BUMDes Karya Manunggal yang akrab disapa Anggi ini.

BUMDes, kata Anggi, menyadari warga Desa Keditan mayoritas berprofesi menjadi petani, sehingga keuangan tergantung pada masa panen.

“Kami tetap minta jaminan, jadi biasanya setelah panen baru nyicil itu tidak masalah, kadang bisa sekalian lunas kalau pas panen bagus,” ujar Anggi.

Anggi menyatakan dari modal awal 50 juta untuk simpan pinjam, kini pada 2024 sudah berkembang total di angka 500-an juta rupiah.

“Kalau pinjaman yang angkanya besar, kami arahkan ke KUR BRI, karena kami kan binaan BRI karena masuk di Desa BRILiaN,” kata dia.

Selain simpan pinjam, BUMDes Karya Manunggal Desa Keditan juga memiliki lini usaha lain yakni pariwisata di Kampoeng Pinus, Keditan.

Kampoeng Pinus Keditan adalah hutan pinus milik Perhutani yang dimanfaatkan warga sebagai tempat pariwisata berkonsep alam.

“Di Kampoeng Pinus disediakan home stay, atau camping premium, bisa juga yang tidak menginap bisa untuk outbond seharian,” kata Anggi.

Kolaborasi dengan warga Desa Keditan juga dilakukan di Kampoeng Pinus.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved