Minggu, 5 Oktober 2025

Awal Coba-coba, Kini Langganan Gadai Emas untuk Modal Usaha, Cocok Jadi Pilihan Pinjaman Pelaku UMKM

Kisah Tati Rusmiyati yang awalnya coba-coba menggunakan produk Gadai Emas (Rahn) dari Pegadaian Syariah untuk modal usaha. Kini jadi langganan.

Editor: Sri Juliati
ISTIMEWA
Stand usaha pakaian anak dan balita milk Tati Rusmiyati di Cilegon diserbu pembeli. Tati Rusmiyati adalah salah satu pelaku UMKM yang mendapatkan modal usaha dari gadai emas di Pegadaian Syariah. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Andra Kusuma

TRIBUNNEWS.COM - Siapa sih yang tidak kenal dengan Pegadaian Syariah?

Ya, Pegadaian Syariah salah satu unit bisnis PT Pegadaian (Persero) yang menerapkan dan menggunakan prinsip syariah dalam menjalankan unit bisnisnya.

Bagi masyarakat Indonesia mungkin masih asing dengan Pegadaian Syariah, daripada Pegadaian Konvensional.

Padahal keduanya adalah sama, yang membedakan hanyalah produk-produknya dan dasar hukum yang dipakai dalam menjalankan unit bisnisnya.

Pegadaian Syariah mempunyai tagline "Tepat Caranya, Berkah Hasilnya."

Mengusung tagline tersebut Pegadaian Syariah memberikan produk-produk yang diklaim anti riba dan siap hadir membantu masyarakat khususnya pelaku UMKM agar lebih tumbuh jadi lebih baik lagi.

Ada beberapa produk dari Pegadaian Syariah, cicil kendaraan (Amanah), gadai emas (Rahn), tabungan emas hingga pembiayaan porsi haji pun ada.

Dari banyaknya produk Pegadaian Syariah, ada produk yang banyak menarik perhatian masyarakat yaitu produk gadai emas (Rahn).

Emas yang digadai bisa dalam bentuk emas batangan, logam mulia (LM) atau perhiasan seperti cincin, gelang dan kalung emas.

Pinjaman (marhun bih) mulai dari Rp 50 ribu sampai dengan Rp 1 miliar ke atas dengan jangka waktu pinjaman 4 bulan dan bisa diperpanjang.

Untuk rahn, cara pembayarannya sesuai dengan kemampuan nasabah (rahin), boleh melunasi sekaligus, mencicil, atau melakukan perpanjangan rahn dengan membayar biaya pemeliharaan (mu'nah)-nya saja.

Tidak ada bunga pinjaman, namun nasabah dikenakan biaya mun'ah sebesar Rp 2 ribu sampai Rp 120 ribu.

Salah satu masyarakat yang sangat tertarik dan sudah berulang kali memakai produk gadai emas dari Pegadaian Syariah yaitu Tati Rusmiyati atau panggilan Miya.

Sebagai pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) pakaian balita dan anak yang terdampak pandemi saat Covid-19, Miya harus memulai lembaran baru untuk usahanya setelah pandemi Covid-19 dinyatakan berakhir.

Stand usaha pakaian balita dan anak ibu miya di event Car Free Day Kota Cilegon, Banten
Stand usaha pakaian balita dan anak milik Miya di event Car Free Day Kota Cilegon, Banten (dok.pribadi)

Usaha jualan pakaian anak dan balita yang sudah dirintis dari tahun 2018 sempat turun ketika pandemi Covid-19 melanda, penurunan sangat terasa sekali terutama di tahun 2022.

Apalagi jualan Miya ini hanya mengandalkan online dan event seperti Car Free Day (CFD) saja.

Miya menceritakan, awal mula mengenal Pegadaian Syariah setelah pandemi Covid-19, tepatnya pada tahun 2022.

"Sempat bingung untuk memulai usaha yang sempat turun, hanya punya modal sedikit, dan beberapa logam mulia (LM), mau jual LM eman-eman karena untuk investasi," cerita Miya saat dihubungi Tribunnews, Sabtu (20/01/2023).

"Waktu itu saya dan suami sudah beberapa kali ke toko emas dan lembaga gadai dan simpan pinjam untuk menanyakan harga gadai LM atau harga jualnya, tapi ternyata ditaksir sangat rendah, kemudian coba-coba ke salah satu unit Pegadaian Syariah di Kota Cilegon dan cocok dengan taksirannya," lanjutnya.

Menurut Miya, taksiran di Pegadaian Syariah sangat tinggi daripada dijual di toko emas atau digadai di beberapa lembaga gadai dan simpan pinjam lainnya.

"Setelah mengetahui taksiran LM di Pegadaian Syariah sangat tinggi, waktu itu juga langsung melakukan transaksi, karena saat itu saya memang lagi membutuhkan uang di angka yang disodorkan penaksir Pegadaian Syariah untuk segera membangkitkan usaha jualan pakaian balita dan anak yang sebelumnya tertidur," jelas ibu Miya.

Stand dagangan ibu miya di Car Free Day Kota Cilegon, Banten ramai dikunjungi oleh pembeli
Stand dagangan ibu Miya di Car Free Day Kota Cilegon, Banten ramai dikunjungi oleh pembeli (dok.pribadi)

Miya menjelaskan, proses gadai LM di Pegadaian Syariah terhitung sangat cepat dari dia datang ke kantor unit sampai uang diterima terhitung tidak ada 1 jam.

Selain itu, Pegadaian Syariah juga mempunyai kelebihan lain yaitu pinjaman kita dapat dicicil dan dilunasi sewaktu-waktu, serta bisa diperpanjang berkali-kali.

"Jadi kalau misalkan kita lagi tidak bisa bayar pas waktunya jatuh tempo, dapat memperpanjang masa pinjamannya, jadi kalau bertepatan waktu jatuh tempo dan tidak bisa membayar, tidak langsung diteror atau diancam barang akan hilang gitu," kata Miya.

Hal inilah yang membuat Miya mulai ketagihan dengan Pegadaian Syariah dan sering menggunakan produk rahn.

"Dari gadai LM pertama kali di tahun 2022, kemudian selama tahun 2023 saya juga gadai LM lagi, jika sudah lunas, LM saya ambil, besoknya jika ada kebutuhan mendesak dan membutuhkan uang yang cepat untuk kulakan saya gadai LM lagi," ungkap ibu Miya.

"Saat ini saja saya masih jadi rahin di Pegadaian Syariah, kemarin habis gadai LM untuk kulakan baju," tambahnya.

Untuk kulakan baju, Miya menuturkan memang selalu membeli secara partai besar dan belinya dari luar kota tepatnya di Kota Bandung dan Kota Depok, makanya membutuhkan biaya yang lumayan cukup mengurus dompet.

Mengingat jualan pakaian balita dan anak memang harus banyak koleksinya, jadi sering kulakan ketika ada stok baru.

Selain itu pertumbuhan balita dan anak sangat cepat jadi stok baju yang habis harus segera di stok ulang.

Menurut Miya, dengan adanya produk gadai emas (rahn) dari Pegadaian Syariah sangat membantu usahanya dalam meningkatkan pendatapan dan tumbuh ke arah yang lebih baik.

Hal ini dikarenakan produk gadai emas (rahn) dari Pegadaian Syariah dapat dibutuhkan sewaktu-waktu jika sedang membutuhkan dana cepat dan mendesak untuk menambah modal.

Tak hanya jualan pakaian balita dan anak saja, ibu miya memberanikan diri untuk bikin variasi usahanya.
Tak hanya jualan pakaian balita dan anak saja, Miya memberanikan diri untuk bikin variasi usahanya. (dok.pribadi)

Dibuktikan oleh Miya, saat ini koleksi barang dagangannya sudah bervariasi karena sering ditambahin modal, bahkan sekarang sudah mulai berani juga untuk menjual selain pakaian balita dan anak.

"Sekarang tidak hanya pakaian balita dan anak saja, tapi juga ada makanan ringan atau snack, dan aksesoris anak-anak, dibikin variasi supaya lebih menarik pembeli dan perputaran uang lebih cepat dari sebelumnya," terang Miya. (*)

Sumber: TribunSolo.com

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved