Awal Coba-coba, Kini Langganan Gadai Emas untuk Modal Usaha, Cocok Jadi Pilihan Pinjaman Pelaku UMKM
Kisah Tati Rusmiyati yang awalnya coba-coba menggunakan produk Gadai Emas (Rahn) dari Pegadaian Syariah untuk modal usaha. Kini jadi langganan.
Usaha jualan pakaian anak dan balita yang sudah dirintis dari tahun 2018 sempat turun ketika pandemi Covid-19 melanda, penurunan sangat terasa sekali terutama di tahun 2022.
Apalagi jualan Miya ini hanya mengandalkan online dan event seperti Car Free Day (CFD) saja.
Miya menceritakan, awal mula mengenal Pegadaian Syariah setelah pandemi Covid-19, tepatnya pada tahun 2022.
"Sempat bingung untuk memulai usaha yang sempat turun, hanya punya modal sedikit, dan beberapa logam mulia (LM), mau jual LM eman-eman karena untuk investasi," cerita Miya saat dihubungi Tribunnews, Sabtu (20/01/2023).
"Waktu itu saya dan suami sudah beberapa kali ke toko emas dan lembaga gadai dan simpan pinjam untuk menanyakan harga gadai LM atau harga jualnya, tapi ternyata ditaksir sangat rendah, kemudian coba-coba ke salah satu unit Pegadaian Syariah di Kota Cilegon dan cocok dengan taksirannya," lanjutnya.
Menurut Miya, taksiran di Pegadaian Syariah sangat tinggi daripada dijual di toko emas atau digadai di beberapa lembaga gadai dan simpan pinjam lainnya.
"Setelah mengetahui taksiran LM di Pegadaian Syariah sangat tinggi, waktu itu juga langsung melakukan transaksi, karena saat itu saya memang lagi membutuhkan uang di angka yang disodorkan penaksir Pegadaian Syariah untuk segera membangkitkan usaha jualan pakaian balita dan anak yang sebelumnya tertidur," jelas ibu Miya.

Miya menjelaskan, proses gadai LM di Pegadaian Syariah terhitung sangat cepat dari dia datang ke kantor unit sampai uang diterima terhitung tidak ada 1 jam.
Selain itu, Pegadaian Syariah juga mempunyai kelebihan lain yaitu pinjaman kita dapat dicicil dan dilunasi sewaktu-waktu, serta bisa diperpanjang berkali-kali.
"Jadi kalau misalkan kita lagi tidak bisa bayar pas waktunya jatuh tempo, dapat memperpanjang masa pinjamannya, jadi kalau bertepatan waktu jatuh tempo dan tidak bisa membayar, tidak langsung diteror atau diancam barang akan hilang gitu," kata Miya.
Hal inilah yang membuat Miya mulai ketagihan dengan Pegadaian Syariah dan sering menggunakan produk rahn.
"Dari gadai LM pertama kali di tahun 2022, kemudian selama tahun 2023 saya juga gadai LM lagi, jika sudah lunas, LM saya ambil, besoknya jika ada kebutuhan mendesak dan membutuhkan uang yang cepat untuk kulakan saya gadai LM lagi," ungkap ibu Miya.
"Saat ini saja saya masih jadi rahin di Pegadaian Syariah, kemarin habis gadai LM untuk kulakan baju," tambahnya.
Untuk kulakan baju, Miya menuturkan memang selalu membeli secara partai besar dan belinya dari luar kota tepatnya di Kota Bandung dan Kota Depok, makanya membutuhkan biaya yang lumayan cukup mengurus dompet.
Mengingat jualan pakaian balita dan anak memang harus banyak koleksinya, jadi sering kulakan ketika ada stok baru.
Sumber: TribunSolo.com
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Festival UMKM NTB: Menko PM dan Kementerian UMKM Perkuat Legalitas Nasabah PNM |
![]() |
---|
Habib Idrus Salim Aljufri Soroti Penyaluran Kredit dan Likuiditas Perbankan, Minta OJK Awasi Himbara |
![]() |
---|
Siti Mukaromah: PLUT Berperan Vital Bantu UMKM Naik Kelas, Jadi Solusi Kurangi Pengangguran |
![]() |
---|
Cak Imin Minta Pekerja UMKM Juga Dapat Diskon 50 Persen Iuran BPJS Ketenagakerjaan |
![]() |
---|
Membangun Budaya Pilah Sampah dari Rumah: Cerita Perubahan dari RT 19 Bagendung Kota Cilegon |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.