Sabtu, 4 Oktober 2025

Jakarta Darurat Polusi Udara, Pengamat: BBM Ramah Lingkungan Jangan Sekadar Wacana

Pengamat Energi Muhammad Badaruddin menilai, pengembangan bahan bakar minyak ramah lingkungan sudah seharusnya diimplementasikan sesegera mungkin

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pemandangan gedung bertingkat yang diselimuti asap polusi di Jakarta 

Sedangkan untuk mesin diesel dimulai sejak April 2022.

Kemudian, menyediakan BBM berkualitas untuk mendorong penurunan emisi dan memperbaiki kualitas udara adalah penting.

Saat ini masih ada beberapa jenis bahan bakar yang tidak memenuhi standar Euro 4.

Tingginya harga kendaraan listrik dan budaya masyarakat kita yang masih sangat menggandrungi kendaraan berbasis BBM sehingga Bioetanol yang sedang direncanakan juga semestinya perlu dikaji kembali.

Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto mendorong pengembangan biofuel di Indonesia.

Bahan bakar nabati tidak hanya dari produk minyak sawit atau CPO seperti biodiesel, bioavtur, dan HVO, tetapi juga produk non-CPO seperti bioetanol.

Airlangga menjelaskan, pengembangan bahan bakar tersebut juga untuk memfasilitasi pembangunan berkelanjutan dan mendorong praktik ramah lingkungan.

Selain itu, meningkatkan kesejahteraan sosial dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia maupun kawasan ASEAN.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved