Yuven, Kisah Anak Muda NTT yang Sukses Ekspor Limbah Sabut Kelapa
Yuven merupakan CEO PT Agroeast Jagadita Indonesia yang memasarkan cocopeat, cocofiber, batok kelapa, dan lain-lain.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekitar tiga tahun lalu, Yuvenalis Dwi Kurniawan Ragho (29) mulai membangun usahanya. Bisnis ini berbasis di Nusa Tenggara Timur (NTT), bergerak memasarkan komoditas turunan kelapa.
Yuven merupakan CEO PT Agroeast Jagadita Indonesia yang memasarkan limbah kelapa menjadi produk bernilai ekonomis tinggi seperti cocopeat, cocofiber, batok kelapa dan lain-lain.
"Produk-produk turunan kelapa dari NTT ini sudah dipasarkan ke berbagai negara, termasuk Ukraina," ujarnya saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (11/10/2023).
Melalui usaha yang dirintisnya, Yuven ingin produk-produk asli NTT bisa lebih mengglobal melalui ekspor ke luar negeri. Sebagai putra daerah, Yuven ingin berkontribusi untuk tanah kelahirannya.
Beberapa waktu lalu, Yuven dan dua orang Duta Ekspor Indonesia Timur berkesempatan melakukan riset pasar di Pameran Food Ingredients Asia (FI Asia), di Bangkok, Thailand.
Duta Ekspor Indonesia Timur merupakan binaan PT HM Sampoerna Tbk di program pemberdayaan UMKM Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) di bawah Payung Program Keberlanjutan Sampoerna Untuk Indonesia.
Dalam program ini, SETC bekerja sama dengan mitra tanggung jawab sosial perusahaan Business & Export Development Organization (BEDO).
Melalui program ini Sampoerna memberikan dukungan konektivitas bagi pelaku usaha dari Indonesia Timur untuk menggali dan menganalisis potensi pasar bagi produk komoditas unggulan dari Indonesia Timur.
Awalnya, Agroeast fokus pada trading, menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang menjadi produsen berbagai produk turunan, di antaranya cacao powder, cacao nibs, dan lain-lain.
Baca juga: Tawarkan Keindahan Wisata Laut, Kampung Malahing Binaan Pupuk Kaltim Raih Penghargaan
“Kami mengambil peran sebagai trader untuk ekspor ke beberapa klien di Hungaria, Belanda, dan lain-lain,” kata Yuven.
Dalam perjalanannya, Yuven melihat ada potensi besar di NTT yang masih bisa dikembangkan. Dia mengajak teman-temannya menjajaki produk-produk unggulan NTT.
“Sebenarnya bertahun-tahun, produk NTT sudah tembus pasar ekspor seperti kopi arabika Bajawa, rempah-rempah kemiri dari Flores Timur, dan produk-produk kelapa,” papar dia.
Baca juga: Tampil Pameran China-ASEAN Expo 2023, Produk UMKM Binaan Peruri Diminati Pasar Tiongkok
Di NTT, ketersediaan bahan mentah sangat melimpah. Dari satu daerah saja bisa menghasilkan 10.000 hingga 15.000 butir kelapa, yang bisa diolah menjadi 2 ton desiccated coconut atau tepung kelapa setiap harinya.
Ia ingin melakukan pendampingan kepada para petani agar produktivitasnya meningkat. Pada tahun 2022, Yuven mengikuti program Duta Hub yang digagas SETC dan BEDO, karena ingin lebih mengembangkan diri dan usahanya.
Emil Audero Masuk Best XI Serie A Pekan 3, Statistiknya Ungguli David De Gea |
![]() |
---|
Baru Jadi Menpora, Erick Thohir Canda: Bulutangkis dan Renang Lagi Biar Badan Kurus |
![]() |
---|
Respons Pegawai Kemenpora Soal Erick Thohir Jadi Menpora: Ada Tantangan yang Harus Diatasi, Apa Itu? |
![]() |
---|
Jusuf Hamka Jelaskan Konsesi Tol Cawang-Pluit Tidak Dilelang |
![]() |
---|
Keluarga Mohamad Ilham Pradipta Ajukan Perlindungan ke LPSK |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.