Suara Hilang Saat Rapat Kerja di DPR, Menkeu Sri Mulyani Ngaku Terkena ISPA
Bendahara negara RI itu memang irit bicara saat rapat berlangsung. Dia bahkan mengatakan sulit berbicara.
Penulis:
Nitis Hawaroh
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Indrawati mengaku tengah menderita infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).
Hal itu dia ungkapkan saat Rapat Kerja bersama Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI terkait Asumsi Dasar Ekonomi dan Arah Kebijakan Fiskal RAPBN 2024, Kamis (31/8/2023).
Mengutip siaran YouTube Komisi XI DPR RI, Bendahara negara RI itu memang irit bicara saat rapat berlangsung. Dia bahkan mengatakan sulit berbicara.
Baca juga: Klaim Asuransi Akibat ISPA Melonjak Akibat Polusi Udara
Padahal, Ketua Komisi XI DPR Kahar Muzakir memberikan kesempatan untuk Menteri Keuangan dalam menanggapi pertanyaan dari seluruh fraksi.
"Suara saya masih belum Pak, jadi belum bisa maaf. Tadi pengen bicara tapi belum bisa pak maaf," ujar Sri Mulyani.
"Yes ISPA," tambah dia menegaskan.
Sementara mengutip akun Instagram resminya @smindrawati, dia mengungkapkan bahwa suaranya serak bahkan nyaris hilang.
"Ehmm...suara saya ilang... Kondisi suara saya serak dan nyaris hilang saat rapat bersama Komisi XI hari Kamis," tulis dia.
Adapun untuk informasi, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, ada enam penyakit gangguan pernapasan yang paling banyak dialami masyarakat, yaitu pneumonia, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), asma, kanker paru, tuberkulosis, dan penyakit paru obstuksi kronis (PPOK).
Menurut Menkes, polusi udara merupakan salah satu penyebab paling dominan timbulnya pneumonia, ISPA, dan asma, yakni menyumbang 24-34 persen, dikutip dari laman Presiden RI.
ISPA adalah infeksi pada saluran napas atas akut, dimana saluran napas bagian atas meliputi hidung, tenggorokan, faring, laring, dan bronkus.
Infeksi ini biasanya disebabkan oleh virus tetapi dapat juga disebabkan oleh bakteri.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Maxi Rein Rondonuwu.
"Data survelens kami, ada peningkatan kasus ISPA di puskesmas dan rumah sakit di Jabodetabek. Perbulannya rata-rata di atas 200 ribu kasus," ungkapnya pada konferensi pers di Jakarta, Selasa (28/8/2023).
Soal Temuan Foodtray Non Halal dalam Program MBG, Komisi VIII DPR Desak Pengawasan Lebih Ketat |
![]() |
---|
Pakai Topi Fedora, Ahmad Sahroni Akhirnya Muncul: Mohon Maaf Kalau Ada Kekurangan kepada Semua Pihak |
![]() |
---|
Menkeu Targetkan Ekonomi Tumbuh 6 Persen, Pengamat: Sektor Hulu Migas Bisa Dijadikan Motornya |
![]() |
---|
Perludem: KPU Dalang Utama yang Sebabkan 211 Anggota DPR RI Tidak Cantumkan Riwayat Pendidikan |
![]() |
---|
Mau Ada Tax Amnesty Jilid III: Pelanggar Pajak Diampuni, yang Taat Tak Dapat Imbalan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.