Industri Batik di Yogyakarta Mulai Terapkan Standar Hijau untuk Bersaing di Pasar Global
Bukan hanya industri besar, sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) juga wajib ikut mulai beralih memproduksi produk yang lebih ramah
Misalnya, penggunaan kompor batik listrik dan juga kompor batik berbahan bakar LPG untuk membatik, mengganti lampu TL (neon) menjadi lampu LED, sehingga terjadi efisiensi pemakaian energi.
Selain itu, perusahaan telah memiliki IPAL mandiri, limbah berupa kain sisa dimanfaatkan kembali menjadi produk bernilai tambah (sustainable product) dengan tujuan zero waste, pengolahan kembali lilin malam dengan nilai recycle sebanyak 95 persen, serta penerapan kualitas kontrol di setiap proses produksi yang bertujuan unyuk meminimalkan produk rusak sehingga efisiensi hasil produksi mencapai 95 persen.
Dalam upaya penerapan industri hijau, Paradise Batik merasakan beberapa manfaatnya, antara lain efisiensi bahan baku, energi dan air, sehingga ada penghematan dibandingkan sebelum penerapan Industri hijau.
Selain itu, efisiensi proses produksi yang sesuai SOP dan instruksi kerja, sehingga mengurangi waktu tunggu produk, meminimalisir limbah dan emisi yang dihasilkan, serta peningkatan daya saing produk.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.